Ahad 20 Oct 2024 09:05 WIB

Diplomasi Militer Prabowo dan Modernisasi Alutsista Berjalan Beriringan

Pada era Menhan Prabowo, pemerintah RI berusaha mempercepat modernisasi alutsista.

Menhan Prabowo Subianto di kokpit pesawat temput F-15EX pabrikan Boeing, St Louis, Missouri, AS pada Senin (21/8/2023) waktu setempat.
Foto: Dok Boeing
Menhan Prabowo Subianto di kokpit pesawat temput F-15EX pabrikan Boeing, St Louis, Missouri, AS pada Senin (21/8/2023) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Purnama Putra

Dibandingkan periode pertama, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua terkesan lebih serius dalam memperkuat sektor pertahanan. Hal itu terjadi setelah Jokowi menunjuk Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan (menhan) ke-26. Prabowo yang ketika aktif di militer pernah menjabat panglima Kostrad dan danjen Kopassus, berupaya mengembangkan diplomasi militer.

Baca Juga

Selama masa jabatannya, Prabowo gemar berkeliling untuk menggelar pertemuan bilateral dengan menhan berbagai negara. Dia pun menggelar pertemuan beberapa kali dengan negara berstatus adidaya di bidang militer, seperti Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Prancis, hingga Inggris. Khusus kelima negara ini merupakan anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki kekuatan nuklir.

Tidak hanya itu, Prabowo juga rutin menemui menhan dan kepala negara tetangga di Asia Tenggara. Tidak mengherankan, muncul anggapan Prabowo lebih sering keluar negeri dibandingkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi. Hal itu karena Prabowo memang kerap melakukan lawatan sekaligus penjajakan untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista) demi memperkuat TNI.

Setelah dinyatakan memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo bahkan menemui semua kepala negara anggota ASEAN. Selain ingin memperkenalkan diri, Prabowo juga mengundang mereka semua untuk hadir dalam pelantikan presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024.

Hanya kepala negara Myanmar yang belum ditemui Prabowo. Selain karena negara junta tersebut sedang berada dalam situasi sulit akibat munculnya beberapa faksi pemberontak, hingga mmbuat Prabowo belum berkunjung ke Myanmar akibat keamanan dalam negeri yang tidak stabil. Selain itu, Myanmar juga selama ini, selalu tidak hadir dalam berbagai forum pertemuan ASEAN, termasuk dalam perhelatan ASEAN Defence Ministers Meetingan (ADMM) yang digelar di Jakarta pada November 2023.

Prabowo memang terkesan ingin mengembalikan muruah Indonesia sebagai bangsa besar. Karena itu, ia selalu tidak melewatkan berbagai acara atau forum internasional yang dirasa penting dan mendapat sorotan media secara luas. Selain rutin hadir di Shangri-La Dialogue di Singapura dengan menjadi pemateri, Prabowo mewakili Presiden Jokowi hadir di forum KTT Gaza di Yordania pada Juni 2024.

Di acara yang dihadiri Sekjen PBB Antonio Gutierrez dan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, Prabowo sempat menyindir Israel yang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza. "Yang menganggap diri mereka modern dan beradab, dapat melakukan pelanggaran yang terang-terangan terhadap hukum perikemanusiaan internasional," ucap Prabowo.

Langkah konkret pun ditempuh Prabowo dengan mengirimkan bantuan langsung melalui metode airdrop yang dibawa pesawat Super Hercules TNI AU di Jalur Gaza. Uniknya, dari sejumlah negara yang mengirimkan bantuan langsung ke rakyat Gaza lewat jalur udara, hanya Indonesia yang tidak memiliki hubungan diplomasi dengan Israel. Hal itu karena seluruh ruang udara wilayah Palestina dalam kontrol Israel. Namun, berkat lobi Prabowo yang dekat dengan Raja Yordania Abdullah II membuat proses pengiriman bantuan dari Indonesia bisa diterima langsung oleh rakyat Gaza.

Belum lagi, pengiriman kapal perang KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 yang bersandar di Al Arish, Mesir. Kapal rumah sakit milik TNI AL tersebut bertugas membantu merawat warga Palestina yang bisa keluar dari perbatasan. Semua terobosan itu bisa tercapat berkat diplomasi militer yang digagas Prabowo.

Prabowo benar-benar ingin nama Indonesia berkibar di dunia internasional. Didukung kemahiran penguasaan sejumlah bahasa asing, Prabowo terkesan percaya diri ketika bertemu berbagai kepala negara atau menhan dalam forum terbatas. "Seribu kawan terlalu sedikir, satu musuh terlalu banyak," ucap Prabowo berupaya menggambarkan strategi yang dijalankannya.

Mantan wakil menteri luar negeri (wamenlu) Dino Patti Djalal menilai, keputusan Prabowo melaksanakan kunjungan ke luar negeri sebagai presiden terpilih selang beberapa pekan setelah dinyatakan menang Pemilu Presiden 2024, menunjukkan keinginan besarnya dalam politik luar negeri. Apalagi, kunjungan bertemu kepala negara lain juga terus dilakukan Prabowo menjelang pelantikan pada 20 Oktober 2024.

"Prabowo sebagai presiden nanti tampaknya akan jauh lebih berminat untuk sejak awal menjadi pemain di kancah internasional," kata Dino melalui pernyataannya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Dino, kunjungan Prabowo juga menunjukkan niatnya membuat wajah baru politik luar negeri Indonesia yang dalam sembilan tahun terakhir cenderung tidak banyak bergerak dalam aspek geopolitik. Dia menyebut, meski berkomitmen tetap mengusung politik luar negeri bebas aktif, Prabowo akan merintis strategi hubungan internasionalnya sendiri.

"Ini sesuai dengan sejarah Indonesia modern di mana tidak pernah ada presiden yang hanya sepenuhnya melanjutkan kebijakan politik luar negeri pendahulunya. Selalu ada yang baru dan selalu ada variasi," ujar pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini.

Gencar beli alutsista

Pada era Prabowo, pemerintah RI berusaha mempercepat modernisasi alutsista, khususnya matra udara, laut, dan darat. Prabowo meneken kontrak pembelian 42 unit jet Rafale pada September 2024. Pada 8 Januari 2024, kontrak pengadaan pesawat tempur generasi 4,5 tersebut semuanya resmi efektif. Berarti, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sudah membayar uang muka (DP) ke Dassault Aviation untuk enam unit pada kontrak pertama, 18 unit untuk kontrak kedua, dan termin terakhir 18 unit.

Sebelumnya Kemhan RI telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation, produsen pesawat terbang terkemuka dari Prancis, pada bulan September 2022 sejumlah 6 unit dan bulan Agustus 2023 sejumlah 18 unit. Secara total pengadaan pesawat tempur Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI berjumlah 42 unit.

Pesawat tempur buatan Prancis tersebut diperkirakan datang paling cepat pada 2026. Nantinya, jet Rafale akan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru dan Lanud Supadio, Pontianak. Rafale diproyeksikan menggantikan fungsi pesawat tempur Hawk 200 dan F-5 Tiger yang sudah di-grounded sejak 2016. Semula, Kemenhan mengincar Sukhoi Su-35. Namun, pada era Menhan Ryamizard Ryacudu, progres pembelian jalan di tempat. Sehingga ketika menhan berganti, pilihan pesawat tempur pun beralih dari Rusia ke Prancis.

Tidak hanya itu, Prabowo juga sudah menekan rencana pembelian 24 unit jet F-15 Eagle dari Boeing pada Agustus 2023. Hanya saja, kontrak itu belum efektif karena pembayaran belum dilakukan. Kala itu, pada saat yang sama, Prabowo juga menandatangani pembelian 24 unit helikopter S-70M Black Hawk. Nantinya, helikoper produksi Sikorsky tersebut digunakan untuk memperkuat TNI AD.

Di sisi lain, Kemenhan juga meneken kontrak efektif pembelian dua kapal perang untuk TNI AL. Dua kapal patroli lepas pantai (OPV) buatan galangan kapal Fincantieri tersebut nantinya ditingkatkan fungsinya menjadi fregat (FREMM). Meski penandatanganan kontrak paling akhir, namun dua kapal perang tersebut malahan lebih dulu datang ke Indonesia. Kapal asal Italia dijadwalkan tiba di Indonesia masing-masing pada Oktober 2024 dan April 2025.

Satu alutsista lagi yang bakal datang pada 2025, yaitu dua unit Airbus A400M Atlas. Pesawat angkut modern ini semakin melengkapi armada TNI AU yang sudah diperkuat lima unit C-130J Super Hercules. Hanya saja, ukuran A400M Atlas lebih besar dibandingkan Super Hercules. Sehingga sangat cocok untuk menunjang operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).

Kemudian, Kemenhan juga mengagendakan pembelian pesawat tempur tanpa awak atau unmanned combat aerial vehicles (UCAVs) dari pabrikan Turki. Kedua perusahaan yang digandeng Kemenhan adalah Baykar yang populer dengan produknya Bayraktar TB2 dan Anka yang diproduksi Turkish Aerospace Industries (TAI).

Nantinya, TNI AD, AL, dan AU akan diperkuat drone yang sudah teruji di medan perang tersebut. Wakil KSAD Letjen Tandyo Budi Revita sudah melakukan kunjungan ke pabrikan Baykar. Pun KSAU Marsekal Mohamad Tonny Harjono juga sudah mengunjungi Baykar Technology, Istanbul, usai dari Dassault Aviaton pada Juni 2024. Adapun TNI AL mengincar drone Akinci dan Anka.

Kemenhan berani membeli pesawat tempur tanpa awak dari Turki secara besar-besaran karena pabrikan tersebut mau joint production dengan PT Dirgantara Indonesia (DI). Dengan begitu, ketika drone diproduksi di PT DI maka Indonesia bisa mendapatkan transfer of technology dan ikut menikmati keuntungan ekonomi jika produk yang dijual laku di pasaran.

Skor naik

Agresivitas Menhan Prabowo dalam menjalin hubungan baik dengan negara mitra dan pembelian alutsista membuat posisi Indonesia di bidang pertahanan meningkat. Lowy Institute's Asia Power Index 2024 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan peningkatan skor tertinggi, yaitu 2,9 poin. Indonesia masuk di peringkat kesembilan sebagai negara middle powers dengan skor 22,3 dari total 100.

Untuk posisi satu dan dua ditempati Amerika Serikat dan China yang masuk sebagai negara super powers. Masing-masing mengumpulkan skor 81,7 dan 72,7. Adapun peringkat ketiga sampai kedelapan yang berada di atas Indonesia ditetapkan sebagai negara middle powers. Jika diurut sesuai peringkat adalah India, Jepang, Australia, Rusia, Korea Selatan, dan Singapura.

Di Asia Tenggara, Singapura meraih skor 26,4 dan Thailand menduduki 10 besar dengan skor 19,8. Disusul Malaysia 19,6, Vietnam 18,7, Selandia Baru 16,3, Taiwan 16,0, dan Filipina di peringkat 15 dengan 14,7.

Indeks yang terdiri delapan macam tersebut berusaha mengukur kemampuan suatu negara dalam membentuk dan merespons lingkungan eksternalnya. Terdapat dua komponen terkait pertahanan yang menjadi bagian delapan ukuran tematik dalam penilaian Lowy Institute's Asia Power Index 2024.

Untuk Defence Networks, Indonesia menduduki peringkat kedelapan dengan skor 18,1 dan Military Capability di urutan ke-13 dengan skor 15,7. Dengan Prabowo dilantik menjadi presiden ke-8 RI, sangat mungkin lagi posisi Indonesia terus menanjak di Lowy Institute's Asia Power Index 2025. Percaya?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement