REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani memastikan tidak ada kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini, ucap Muzani, telah disampaikan PDIP sejak dua atau tiga hari lalu.
"Betul bahwa PDIP tidak akan menaruh kadernya," ujar Muzani usai pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka di Gedung DPR dan MPR, Jakarta, Ahad (20/10/2024).
Muzani menyampaikan, PDIP menyampaikan tidak mengenal oposisi dan koalisi. Bagi PDIP, lanjut Muzani, koalisi tidak berarti harus menaruh kader di pemerintahan, dan oposisi tidak selalu berjarak dengan pemerintahan.
Muzani enggan menanggapi nama Budi Gunawan yang santer bergabung dalam kabinet Prabowo. Muzani tidak memberikan jawaban mengenai status BG di PDIP.
"Pak BG adalah orang yang dianggap ahli di bidangnya," ucap Muzani.
Meski tak menaruh kadernya, Muzani mengapresiasi komitmen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri untuk menyukseskan pelantikan Prabowo. Muzani mengatakan Megawati memerintahkan seluruh kadernya di MPR untuk datang dalam pelantikan Prabowo.
"Itu sebabnya Ibu Mega meski tidak datang karena kondisi beliau tidak fit, beliau memerintahkan kepada 110 anggota MPR untuk hadir pd hari ini. Alhamdulillah 110 teman-teman PDIP, kami ucapkan terima kasih, kami rasakan ada kehangatan dan kebersamaan dalam sidang paripurna ini," sambung dia.
Muzani menyampaikan kelanjutan rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati. Muzani mengatakan pertemuan keduanya masih melihat dari jadwal masing-masing.
"Ya rencananya begitu, Ibu Megawati tetap akan bertemu Presiden Prabowo, nanti akan dicocokan waktu keduanya," kata Muzani.