Senin 21 Oct 2024 15:17 WIB

Ketua PBNU Apresiasi Pembentukan Badan Haji dan Umroh di Pemerintahan Prabowo

Badan haji dan umroh akan maksimalkan pelayanan terhadap jamaah haji dan umroh.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur.
Foto: PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur menyambut baik penunjukan Prof KH Nasaruddin Umar sebagai Menteri Agama (Menag) RI. Beliau seorang tokoh ulama cendekiawan yang mumpuni dan berpengalaman di Kementerian Agama (Kemenag), semoga bisa menjadikan Kemenag lebih baik dan inovatif kedepannya.

"Kita tahu kepemimpinan Gus Yaqut sangat baik dan sukses berhasil membuat banyak inovasi dan peningkatan layanan di Kementerian Agama, juga pelayanan haji yang sedemikian rupa rumit menjadi jauh lebih baik, semoga prestasi tersebut dapat terus dijaga dan ditingkatkan oleh beliau (KH Nasaruddin Umar)," kata Gus Fahrur kepada Republika, Senin (21/10/2024).

Baca Juga

Gus Fahrur mengatakan, rencana pembentukan badan haji dan umroh juga positif bagi jamaah haji Indonesia. Karena ada yang lebih fokus memperbaiki kualitas layanan dan sarana ibadah masyarakat Indonesia yang animonya terus meningkatkan.

Kementerian Agama lebih fokus dalam upaya meningkatkan layanan keagamaan yang lebih adil, mudah, dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya dalam meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama, memperkuat moderasi beragama serta menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Kementerian Agama juga sangat berperan penting dalam meningkatkan akses pendidikan agama bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia," ujar Gus Fahrur.

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah, KH Masyhuril Khamis menyampaikan selamat untuk Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Muhammad Syafii. lnsya Allah dapat lebih menyejukkan dan menenangkan umat.

"Kondisi ke depan Kementerian Agama sangat strategis terutama untuk menata ulang nilai-nilai spiritual anak bangsa," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Senin (21/10/2024).

Kiai Masyhuril menyarankan kepada Kementerian Agama (Kemenag) agar memperjuangkan pendidikan agama supaya lebih ditambah jam pelajarannya. Jangan ada dikotomi antara pendidikan umum dengan pendidikan agama.

"Maka dibutuhkan kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan untuk menjaga nilai-nilai moral bangsa, menjaga anak-anak kita agar tetap bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujar Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PDPAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kiai Masyhuril juga meminta agar menag dalam mengayomi ormas khususnya ormas Islam jangan hanya pada beberapa ormas saja. Semua ormas punya peran untuk Indonesia apalagi ormas yang lahir sebelum kemerdekaan Indonesia. Karenanya berlaku adillah sebab ormas Islam adalah partner setia pemerintah terutama Kemenag.

Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo Subianto telah menetapkan 53 nama menteri dan kepala badan setara menteri dalam Kabinet Merah Putih. Salah satu yang ditunjuk sebagai menteri adalah Prof KH Nasaruddin Umar.

Imam Masjid Istiqlal tersebut diangkat sebagai Menteri Agama menggantikan Gus Yaqut atau Yaqut Cholil Qoumas yang tidak diperpanjang masa jabatannya.

"Saya betul-betul sangat surprise ya. Saya enggak menyangka dan saya kaget, saya enggak pernah membayangkan," ujar Kiai Nasaruddin kepada wartawan usai keluar dari rumah Prabowo di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kiai Nasaruddin mengaku tidak pernah ada pembicaraan soal posisi menteri bersama Prabowo maupun orang di sekitar lingkungan Partai Gerindra sebelumnya. Namun, pada Senin sekitar pukul 18.00 WIB, dirinya mendapat undangan dari ajudan Prabowo untuk datang ke Kartanegara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement