Rabu 23 Oct 2024 11:31 WIB

Gembiranya Xi Jinping di KTT BRICS, Solidnya China-Rusia, dan Terancamnya Hegemoni Barat

Xi: Dunia sedang menghadapi transformasi penting, lanskap internasional akan berubah.

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Sergei Bobylev via AP
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS digelar tahun ini di Kazan, Rusia. Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan melakukan pertemuan bilateral sebelum memulai KTT.

"Presiden Xi mengungkapkan kegembiraannya saat tiba di kota kuno Rusia, Kazan, untuk menghadiri KTT ke-16 BRICS XVI atas undangan Presiden Putin. Pada 22 Oktober sore hari waktu setempat, Presiden Xi Jinping menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan," demikian disebutkan dalam laman Kementerian Luar Negeri China di Beijing pada Rabu (23/10/2024).

Baca Juga

Pertemuan keduanya adalah pertemuan ketiga pada 2024. Kazan diketahui menjadi salah satu kota yang dilalui Jalur Teh Besar (Great Tea Road) sekitar 400 tahun lalu yang mengantarkan teh dari daerah Pegunungan Wuyi di China ke banyak rumah tangga di Rusia.

"Melihat kembali perjalanan hubungan China-Rusia terus berlanjut meskipun dirintangi hujan dan angin. Kami telah mencapai banyak hal yang luar biasa dan menemukan cara yang tepat bagi dua negara besar yang bertetangga untuk hidup berdampingan dengan ciri non-aliansi, non-konfrontasi, dan tidak menargetkan pihak ketiga mana pun," ungkap Presiden Xi Jinping.

Di era baru, Presiden Xi menyebut, dirinya dan Presiden Putin selalu menaruh perhatian utama dan terus mengarahkan hubungan China-Rusia. Kedua negara juga bersikap dalam semangat hubungan bertetangga yang baik dan persahabatan jangka panjang, koordinasi strategis yang komprehensif, kerja sama yang saling menguntungkan serta terus memperdalam dan memperluas koordinasi strategis yang komprehensif dan kerja sama praktis yang menyeluruh.

"Hal ini telah menyuntikkan dorongan yang kuat ke dalam pengembangan, revitalisasi, dan modernisasi kedua negara kita, serta berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat China dan Rusia serta menjaga keadilan dan kesetaraan internasional," tambah Presiden Xi.

Presiden Xi menyebut saat ini dunia sedang menghadapi transformasi penting yang tidak muncul dalam satu abad yang lampau, yang mengakibatkan lanskap internasional berubah dengan cepat dan bergejolak.

"Namun, saya yakin bahwa persahabatan yang mendalam dan langgeng antara China dan Rusia tidak akan berubah, demikian pula rasa tanggung jawab kita sebagai negara-negara besar bagi dunia dan bagi rakyat," ungkap Presiden Xi.

Mekanisme BRICS, menurut Presiden Xi, adalah platform paling penting di dunia untuk solidaritas dan kerja sama antara negara-negara yang sedang berkembang. "BRICS adalah pilar untuk mewujudkan dunia multipolar yang setara dan teratur serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan menguntungkan secara universal," tambah Presiden Xi.

 

 

photo
Negara yang Berminat Jadi Anggota BRICS - (Reuters)

 

sumber : Antara, Sputnik-OANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement