Rabu 23 Oct 2024 11:32 WIB

Adik Kim Jong-un Tuding Korsel dan Ukraina Lakukan Provokasi

Dilaporkan pemerintah Korut mengirim pasukan untuk membantu Rusia melawan Ukraina.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kim Yo-jong, perempuan paling berkuasa di Korut
Foto: Republika
Kim Yo-jong, perempuan paling berkuasa di Korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, menuduh Korea Selatan (Korsel) dan Ukraina atas apa yang diklaim sebagai provokasi militer terhadap Pyongyang. Kim Yo-jong juga menyamakan kedua negara tersebut dengan "anjing nakal yang dibesarkan oleh AS."

Pernyataan Kim Yo-jong yang juga Wakil Direktur Departemen Komite Pusat Partai Pekerja yang berkuasa, muncul pada Selasa (22/10), beberapa hari setelah agen mata-mata Korsel mengatakan Korut mengirimkan pasukan untuk berperang bersama Rusia dalam perang di Ukraina.

Baca: Anggaran Pertahanan Turkiye 2025 Ukir Rekor Capai Rp 727 Triliun

"Provokasi militer terhadap negara yang mempunyai senjata nuklir dapat berujung pada situasi yang mengerikan yang tidak bisa dibayangkan oleh para politisi dan pakar militer di negara besar atau kecil mana pun di dunia dengan pemikiran normal mereka," katanya dalam pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

"Jadi, tidak akan ada kejadian seperti itu kecuali yang baru-baru ini dilakukan oleh orang-orang gila di ROK dan Ukraina. Perbuatan seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang gila di rezim Seoul dan Kiev," katanya mengacu pada Korea Selatan dengan singkatan dari nama resminya Republik of Korea.

Baca: Presiden Lai Ching-te Tolak Taiwan Bagian dari China

Kim mengatakan, Seoul dan Kiev adalah rekan yang tepat dalam melontarkan "pernyataan sembrono" mengenai negara-negara pemilik senjata nuklir. Dia menambahkan bahwa tampaknya hal tersebut merupakan ciri umum dari anjing-anjing nakal yang dibesarkan oleh AS.

Dia juga mencatat bahwa penyelidikan sedang dilakukan oleh agen detektif Korut untuk mengetahui rincian tambahan tentang pesawat tak berawak yang dituduhkan Pyongyang kepada Seoul. Hal itu karena Korsel mengirimkan selebaran propaganda anti-Korut ke ibu kota.

"Tidak ada yang tahu bagaimana pembalasan dan balas dendam kami akan dilaksanakan," kata Kim seraya mengklaim banyak sampah motivasi politik yang dikirim oleh Korsel ditemukan di banyak wilayah Korut pada hari sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Yonhap.

Baca: TNI AL Kerahkan 10 Kapal Perang Jaga Pelantikan Presiden

Sebelumnya, dilaporkan pemerintah Korut mengirim pasukan untuk membantu Rusia melawan Ukraina. Muncul video yang merekam tentara Korut berada di wilayah Rusia, untuk dikirim ke wilayah peperangan melawan Ukraina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement