Ahad 27 Oct 2024 07:00 WIB

Pesan UAH untuk Jokowi: Terima Kasih untuk Hari Santri

UAH mengungkapkan, Jokowi berkontribusi penting bagi bangsa, khususnya Hari Santri.

Rep: Mgrol153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ustaz Adi Hidayat
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ustaz Adi Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Adi Hidayat secara khusus menyampaikan pesan kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI) Joko Widodo setelah purna tugas menunaikan masa tugasnya dalam dua periode kepemimpinan. 

Dai yang akrab disapa UAH tersebut menyampaikan ucapan terima kasih dan refleksi khusus bagi presiden yang telah menjabat selama 10 tahun tersebut. Dalam video yang ditujukan kepada Jokowi dan masyarakat Indonesia secara luas, Ustadz Adi Hidayat menyoroti perjalanan kepemimpinan Joko Widodo, pencapaian, dan tantangan yang telah dihadapi selama masa jabatannya.

Baca Juga

Ustadz Adi memulai dengan memuji kebesaran Allah SWT serta menyampaikan harapan, video ini menemui semua orang dalam keadaan sehat dan dimuliakan oleh Allah SWT. "Saya juga berharap agar setiap orang diberi kemampuan untuk menjalani aktivitas kehidupan dengan baik, serta dapat menghasilkan kreativitas yang bernilai dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa,"  ujar UAH lewat chennel YouTube Adi Hidayat Official, beberapa waktu lalu.

Khusus kepada Jokowi, UAH menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang diberikan selama 10 tahun masa kepemimpinannya sebagai Presiden Indonesia. Dia menyoroti bahwa selama menjabat, Joko Widodo telah memberikan berbagai kontribusi penting bagi bangsa, salah satunya adalah penetapan Hari Santri.

Hari Santri, yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, merupakan salah satu warisan yang ditinggalkan oleh Jokowi selama masa jabatannya. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 yang menandai peringatan ini diresmikan pada 22 Oktober 2015, dan hingga hari ini, santri di seluruh pelosok negeri merayakan hari tersebut dengan penuh kebanggaan.

Selain apresiasi, Ustadz Adi Hidayat juga mengakui bahwa setiap kepemimpinan pasti memiliki kekurangan. "Saya memohon maaf jika selama masa kepemimpinan Joko Widodo ada hal-hal dari masyarakat, termasuk dirinya, yang mungkin dirasa kurang pantas atau kurang layak dilakukan,"ujar dia. 

Ustadz Adi berharap Joko Widodo dapat memaafkan setiap kesalahan tersebut dan melapangkan hatinya. Dalam bagian refleksinya, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan sebuah pesan penting yang mungkin jarang disampaikan kepada seorang mantan pemimpin, yaitu mengenai evaluasi diri setelah menjalankan amanah besar.

Menurut Ustadz Adi, meski tugas sebagai presiden telah usai, namun tanggung jawab baru dimulai, yaitu persiapan untuk mempertanggungjawabkan segala hal di hadapan Allah SWT.

UAH mengingatkan bahwa setiap manusia, baik pemimpin maupun rakyat biasa, akan menghadapi hisab atau pertanggungjawaban di akhirat. Oleh karena itu, ia mengajak Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia untuk mempersiapkan diri dengan melakukan evaluasi dan memperbanyak permohonan ampun kepada Allah SWT.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement