REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai nasional yang ahli dalam ilmu Alquran, Ustadz Adi Hidayat (UAH) melakukan riset tentang manusia. Dia pun mengungkapkan kunci untuk menjadi manusia paripurna dan unggul.
Dia menuturkan, dalam menyusun Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 para tokoh Indonesia juga selalu mengawali dengan kata takwa sebelum kecerdasan intelektual. Hal ini menjadi pertanyaan bagi UAH. Mengapa orang-orang dulu selalu menghadirkan kekuatan spiritual sebelum mendatangkan kekuatan intelektual.
"Ternyata secara riset, nanti kita akan kaitkan dengan peristiwa Isra Mi'raj dan esensi sholat, manusia itu disebut manusia kalau dia memiliki tiga unsur utama," ujar UAH saat mengisi pengajian Isra Mi'raj di Masjid Baitut Tholibin, Kemendikdasmen, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).
Pertama, menurut dia, manusia itu harus memiliki fisik atau jasmaninya. Kedua, harus ada akalnya, sehingga membedakan manusia dengan hewan. Sedangkan yang ketiga, kata UAH, harus ada rohnya atau sumber kehidupannya.
Menurut dia, manusia akan menjadi unggul jika mampu mengoptimalkan tiga bagian dari dirinya tersebut.
"Satu ada fisiknya, terkenal dengan Jasmani. Kedua ada akalnya, sisi intelektualnya. Ketiga ada rohnya. Tugas kita selama hidup, bagaimana mengoptimalkan ketiganya ini, sehingga menjadi manusia paripurna," kata UAH.
UAH mengatakan, fisik sendiri merupakan bagian terluar tubuh manusia untuk mengeksekusi semua keinginan. Sementara, perintahnya bersumber dari roh, lalu diolah oleh akal agar cepat dialirkan ke bagian tubuh untuk dieksekusi.
"Itu cara kerjanya. Dari sini, penting kemudian, supaya tiga instrumen fisik tubuh kita ini, yang bekerja dengan baik, maka perlu kita rawat, dan diberikan asupan-asupan yang positif," jelas UAH.