Sabtu 01 Feb 2025 19:19 WIB

UAH Ungkap Kunci Menjadi Manusia Unggul

UAH menyebut takwa menjadi kunci jadi manusia terbaik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Pendakwah Ust Adi Hidayat.
Foto: Republika/Prayogi
Pendakwah Ust Adi Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai nasional yang ahli dalam ilmu Alquran, Ustadz Adi Hidayat (UAH) melakukan riset tentang manusia. Dia pun mengungkapkan kunci untuk menjadi manusia paripurna dan unggul.

Dia menuturkan, dalam menyusun Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 para tokoh Indonesia juga selalu mengawali dengan kata takwa sebelum kecerdasan intelektual. Hal ini menjadi pertanyaan bagi UAH. Mengapa orang-orang dulu selalu menghadirkan kekuatan spiritual sebelum mendatangkan kekuatan intelektual.

Baca Juga

"Ternyata secara riset, nanti kita akan kaitkan dengan peristiwa Isra Mi'raj dan esensi sholat, manusia itu disebut manusia kalau dia memiliki tiga unsur utama," ujar UAH saat mengisi pengajian Isra Mi'raj di Masjid Baitut Tholibin, Kemendikdasmen, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).

Pertama, menurut dia, manusia itu harus memiliki fisik atau jasmaninya. Kedua, harus ada akalnya, sehingga membedakan manusia dengan hewan. Sedangkan yang ketiga, kata UAH, harus ada rohnya atau sumber kehidupannya.

Menurut dia, manusia akan menjadi unggul jika mampu mengoptimalkan tiga bagian dari dirinya tersebut.

"Satu ada fisiknya, terkenal dengan Jasmani. Kedua ada akalnya, sisi intelektualnya. Ketiga ada rohnya. Tugas kita selama hidup, bagaimana mengoptimalkan ketiganya ini, sehingga menjadi manusia paripurna," kata UAH.

UAH mengatakan, fisik sendiri merupakan bagian terluar tubuh manusia untuk mengeksekusi semua keinginan. Sementara, perintahnya bersumber dari roh, lalu diolah oleh akal agar cepat dialirkan ke bagian tubuh untuk dieksekusi.

"Itu cara kerjanya. Dari sini, penting kemudian, supaya tiga instrumen fisik tubuh kita ini, yang bekerja dengan baik, maka perlu kita rawat, dan diberikan asupan-asupan yang positif," jelas UAH.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement