Ahad 27 Oct 2024 08:00 WIB

Saatnya Muslimah Belajar dari Aisyah

Sayyidah Aisyah mempunyai keutamaan yang tidak dimiliki istri Rasulullah yang lain.

Rep: MgRol 153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Indahnya Cinta Aisyah
Foto: Ist
Indahnya Cinta Aisyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebagai seorang perempuan, penting bagi Muslimah untuk mengenal diri sendiri. Ini seperti yang diungkapkan oleh seorang ulama, “Siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal penciptanya."

Demikian dikatakan Ustadzah Aisyah Farid dalam acara Indahnya Cinta Aisyah di Balai Sudirman, Jakarta, belum lama ini. Ustadzah Aisyah Farid pun mengungkapkan, kelebihan maupun kekurangan adalah bagian dari kesempurnaan Muslimah.

Baca Juga

Dia mengingatkan, setiap perempuan harus mempelajari dirinya sendiri karena sifat perempuan yang cenderung mudah terbawa pengaruh luar bisa menjadi kekuatan jika dikelola dengan baik.

Meneladani tokoh-tokoh perempuan dalam Islam, Muslimah bisa belajar dari Sayyidah Khadijah yang penuh kelembutan, penyayang, dan memiliki jiwa keibuan. Asiah binti Muzahim, istri Fir’aun, menjadi contoh wanita tangguh yang tidak mudah menyerah meski memiliki suami yang pelit dan tidak saleh dan mengajarkan kesabaran luar biasa.

"Sayyidah Maryam, dengan kesanggupannya menghadapi berbagai ujian, memberi kita pelajaran tentang keteguhan hati dalam menghadapi cobaan. Dan Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah, menjadi teladan perempuan yang sabar, lembut, dan ridha dengan segala ketetapan Allah, serta menjadi ibu yang dekat dengan ayahnya, Rasulullah,"ujar dia.

Sosok Sayyidah Aisyah RA juga merupakan panutan penting bagi perempuan muslim. Lahir di Makkah pada 613 M, Aisyah adalah putri Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Ummu Ruman. Aisyah memiliki kedudukan istimewa sebagai istri ketiga Rasulullah SAW, dan dia dikenal sebagai Ummul Mu'minin, ibu dari orang-orang beriman, sebagaimana disebutkan dalam Alqur'an surat Al-Ahzab ayat 6.

Aisyah adalah satu-satunya istri Rasulullah yang dinikahi dalam keadaan perawan. Dia juga menjadi istri yang paling dicintai oleh Rasulullah. Hadis riwayat Amr bin Al-Ash mencatat bahwa Rasulullah pernah ditanya siapa manusia yang paling beliau cintai, dan beliau menjawab, "Aisyah." 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement