REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Survei Indikator Politik Indonesia menyatakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Subang Ruhimat-Aceng Kudus unggul pada Pilkada 2024 dengan dukungan sekitar 67,7 persen. Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam sambungan telepon di Subang, Jumat (25/10/2024), menyampaikan bahwa sampel dalam survei itu menggunakan metode sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan margin of error 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan pada pekan kedua September 2024, dengan melibatkan sebanyak 400 orang responden yang tersebar di wilayah Subang. Berdasarkan hasil survei itu, jika pilkada serentak di Subang digelar saat survei, maka pasangan calon bupati dan wakil bupati Ruhimat-Aceng Kudus unggul dengan sekitar 67,7 persen.
"Ruhimat paling banyak disebut dan akan dipilih oleh masyarakat," katanya.
Burhanuddin menyampaikan bahwa Ruhimat dipilih karena dinilai perhatian kepada rakyat dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya selama menjabat bupati pada periode sebelumnya.
"Alasan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya ini merupakan khas calon petahana yang dinilai berhasil selama menjabat sebagai kepala daerah," katanya.
Sesuai dengan survei itu, tingkat popularitas Ruhimat mencapai 91,1 persen. Ruhimat juga disukai oleh 80,4 persen dari yang mengenal namanya. "Tingkat penerimaan terhadap Ruhimat untuk kembali terpilih sebagai bupati juga tinggi, mayoritas warga masih menginginkan Ruhimat kembali menjadi Bupati Subang periode selanjutnya, 63.2 persen," katanya.
Sementara itu, Ruhimat menyampaikan bahwa hasil survei tersebut membuat dirinya mempunyai keyakinan kalau masyarakat Subang masih membutuhkan dirinya dan mempercayakan kepadanya untuk memimpin Subang.
"Mudah-mudahan benar adanya, tapi saya memiliki keyakinan amanat dan kepercayaan rakyat Subang dengan hasil survei seperti ini," katanya.
Meski begitu, ia mengaku masih harus berkeliling ke berbagai daerah Subang, untuk menyapa masyarakat di tahapan kampanye seperti ini. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan hasil survei sekaligus meningkatkan dukungannya, agar hasilnya nanti bisa menembus angka 73 persen.