Senin 28 Oct 2024 16:47 WIB

Setan tak Pernah Lupa Tugasnya Menjerumuskan Manusia, Apakah Kita Bisa Melupakan Setan?

Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh!

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jamaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.
Foto: EPA-EFE
Jamaah haji melempar jumrah aqobah di Jamarat, Makkah, Arab Saudi, Ahad (16/6/2024). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.

REPUBLIKA.CO.ID, Iblis dan setan akan terus mengganggu anak cucu Nabi Adam Alaihissalam agar terjerumus dalam dosa hingga masuk neraka.

Dalam pandangan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari pada kitab Al-Hikam, jika seorang anak manusia mengetahui tugas setan selalu menjerumuskan manusia setiap saat dan setan tanpa pernah lupa tugasnya setiap saat, maka seharusnya manusia tidak boleh lupa kepada Allah SWT yang bisa melindunginya.

Baca Juga

"Jika kamu telah mengetahui bahwa setan itu tidak pernah lupa kepada kamu, maka kamu jangan lupa kepada Allah yang nasib kamu ada di tangan-Nya." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, Al-Hikam)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ 

Innasy-syaiṭāna lakum ‘aduwwun fattakhiżūhu ‘aduwwā(n), innamā yad‘ū ḥizbahū liyakūnū min aṣḥābis-sa‘īr(i). 

Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukanlah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala). (QS Fatir Ayat 6).

Waspadalah dari setan karena setan sebagai musuh yang tidak ada masa damainya. Setan tidak pernah berhenti walau sejenak untuk menjerumuskan manusia agar celaka di dunia dan akhirat, dikutip dari terjemah kitab Al-Hikam oleh Ustaz Bahreisy.

Abul Abbas Al Marsy mengatakan, dalam memahami ayat ini ada suatu kaum yang memahaminya bahwa mereka diperintah untuk memusuhi setan, maka mereka mengerahkan segala tenaga untuk memusuhi setan. 

Golongan lain mengartikan Ayat 6 Surat Fatir seperti ini: Sesungguhnya setan musuh kamu dan Aku (Allah) kekasih kamu. Maka orang-orang tersebut sibuk kepada yang dicintai yakni Allah SWT dan lupa pada musuhnya. Akhirnya Allah SWT sendiri yang melindungi kekasihnya dari gangguan setan sebagai musuh. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement