Rabu 08 Jan 2025 17:01 WIB

Setan Galau karena 4 Perkara Ini

Ada empat hal yang menyebabkan setan bersedih.

ILUSTRASI Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.
Foto: EPA-EFE
ILUSTRASI Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah menyatakan di dalam Alquran bahwa setan adalah musuh yang jelas bagi manusia. Setan pun menginginkan akhir yang jelek bagi anak cucu Adam, termasuk mereka yang beriman.

"Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (QS Fatir: 6).

Baca Juga

Menurut Imam asy-Syadzili dalam Risalah al-Amin, ada empat hal yang menyebabkan kesedihan pada diri setan. Pertama, tatkala melihat seorang manusia duduk dan memikirkan hal-hal yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, kemudian orang itu mengerjakan hal-hal tersebut.

Kedua, ketika melihat seseorang merenung tentang semua hal yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah SWT, kemudian orang itu menjauhi hal-hal itu. Ketiga, ketika melihat seseorang merenungi dosa-dosa yang telah dilakukannya di masa lalu, kemudian orang itu meminta ampun dan bersyukur kepada Allah.

Terakhir, ketika menyaksikan seseorang duduk dab berpikir tentang sesuatu hal yang telah dia perbuat pada masa lalu kemudian dia bersyukur dan memohon ampunan-Nya. Imam asy-Syadzali mengatakan, keempat perkara itu hanya mendatangkan duka nestapa bagi setan.

Dalam karyanya itu, Imam asy-Syadzili juga mengisyaratkan pentingnya upaya muhasabah dan pembersihan diri. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Misalkan, dengan cara membersihkan hati kita agar selalu mengingat Allah, baik dalam keadaan suka maupun duka.

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka'" (QS Ali Imran: 191).

Dengan kita banyak berzikir, bertakwa, bersyukur, dan beristighfar, setan akan banyak bersedih, meski dia akan terus meluncurkan seribu godaan sampai kiamat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement