Senin 28 Oct 2024 20:02 WIB

Amran Berharap Swasembada Pangan Lebih Cepat dari Target Prabowo

Prabowo terus menyampaikan hal ini di beberapa kesempatan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024)
Foto: Antara/Rangga Pandu Asmara Jingga
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman kembali menyinggung target yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Terutama soal mencapai swasembada pangan.

Prabowo terus menyampaikan hal ini di beberapa kesempatan. Bahkan, sebelum ia dilantik menjadi orang nomor satu di negara ini di Gedung DPR/MPR/DPD, pada 20 Oktober 2024 lalu. Teranyar saat bersama anggota Kabinet Merah Putih di Magelang, Presiden kembali menegaskan hal itu.

Baca Juga

Mentan pun membahas arahan Prabowo. Ini saat ia bertemu awak media di kantornya. Secara khusus mengenai target swasembada pangan dan cara-cara untuk mewujudkannya.

"Yang pertama adalah arahan Bapak Presiden, swasembada. Kita akan capai secepat-cepatnya, target beliau empat tahun, moga-moga sebelum empat tahun kita sudah capai," kata Amran, di Kantor Kementan, di Jakarta, Senin (28/10/2024).

Ia menjelaskan strateginya. Ada dua garis besar yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Pertama, mengenai intensifikasi, ada pompanisasi untuk tanah tak ada hujan, khususnya di Jawa karena merupakan daerah produksi terbesar.

Lalu penyediaan alat mesin pertanian modern, benih unggul, dan sebagainya. Kemudian ekstensifikasi yakni cetak sawah dan optimalisasi lahan rawah. Ada beberapa daerah yang sudah dipetakan.

Itu ada 360 ribu hektare, tahun depan minimal 350 ribu hektare. Kemudian cetak sawah di Merauke ada 1 juta hektare, Kalimantan Tengah ada rencana 500 ribu hektare, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat, daerah sentra ini menjadi perhatian dan kita kawal khusus. Kalau ini semua tercapai, insya Allah, swasembada kita capai," ujar Amran.

Ia menegaskan, pihaknya bakal mempertajam kolaborasi. Kerja sama dengan semua pihak harus terus digalakkan. Bahkan intensitasnya ditingkatkan.

Prabowo menanamkan spirit demikian di awal pemerintahannya. Ia mengumpulkan para anak buahnya di Magelang. Selama tiga hari mereka menjalani retret di Lembah Tidar.

"Itu yang menarik, kesan yang luar biasa, Bapak Presiden mempersatukan kita sehingga lebih dekat. Karena kita tidak bisa kerja sendiri. Poin pentingnya adalah kolaborasi, sinergi untuk merah putih," ujar Amran.

Ia melihat hubungan antara mereka semakin akrab. Muaranya adalah tentang memupuk semangat guna mewujudkan semua target yang berguna bagi masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement