Rabu 30 Oct 2024 08:19 WIB

Arahan Prabowo yang Terngiang-ngiang dalam Pikiran Cak Imin

Cak Imin dituntut untuk menangani dengan cepat permasalahan masyarakat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Foto: Antara/Bagus Ahmad Rizaldi
Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin baru dua hari menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat setelah mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 24-27 Oktober 2024. Dia pun mengaku ada arahan Presiden Prabowo yang terus terngiang-ngiang dalam pikirannya.

"Salah satu yang terngiang-ngiang dari yang saya dapat arahan presiden itu, pemerintah baik melalui APBN maupun melalui berbagai program-program yang melibatkan masyarakat harus betul-betul menjadi solusi," ujar Cak Imin saat diwawancara usai menghadiri acara pembukaan Initiative Forum 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Baca Juga

Sebagai salah satu tokoh yang masuk dalam Kabinet Merah Putih, Cak Imin dituntut untuk menangani dengan cepat permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

"Menangani cepat apa yang menjadi problem rakyat, mengatasi seluruh kesulitan yang dihadapi rakyat," ucap Ketum PKB ini.

Karena itu, dia pun mengapresiasi tema collective kindness yang diusung Human Initiative dalam acara Initiative Forum tahun ini. "Karena itu gerakan kebaikan sebagai solusi ini luar biasa," kata Cak Imin.

Dalam acara Inisiatif Forum 2024 ini, Cak Imin juga menegaskan bahwa konstitusi telah mengamanahkan bahwa pembangunan nasional harus berorientasi pada keadilan dan kemakmuran bagi semua rakyat Indonesia.

"Pemerintah tentu tidak mungkin berjalan sendiri dalam konteks ini. Kehadiran Human Initiative ini menjadi harapan untuk kita bersama-sama mewujudkan amanah konstitusi kita," jelas Cak Imin dalam sambutannya.

Hal ini sesuai dengan pasal 34 ayat 1 dan UUD  1945 bahwa kewajiban negara adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masa depan dan nasib fakir miskin dan anak-anak terlantar atau di dalam bunyinya memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.

Menurut dia, aksi kemanusiaan berfokus pada peningkatan partisipasi lokal aktor yang secara inklusif terus bersama-sama memastikan untuk terwujudnya kolaborasi dalam menanggulangi berbagai persoalan dan tantangan kemanusiaan.

"Setiap pihak harus diajak dan digerakkan bersama-sama agar menjadi subjek bagi penuntasan masalah kemanusiaan. Disinilah hulu pemberdayaan masyarakat, yakni partisipasi dan melibatkan seluruh kelompok masyarakat," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement