REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 di Kabupaten Indramayu bersamaan dengan masuknya musim hujan. Hal itupun menyebabkan puluhan tempat pemungutan suara (TPS) rawan bencana.
Pjs Bupati Indramayu, Dedi Taufik, menyebutkan, tercatat ada 84 TPS yang rawan bencana di Kabupaten Indramayu. Puluhan TPS itu tersebar di 13 kecamatan. ‘’Pelaksanaan Pilkada yang bersamaan dengan datangnya musim hujan harus dilakukan antisipasi agar tidak terjadi gangguan pada saat pelaksanaan pemungutan suara mendatang,’’ ujar Dedi, Jumat (1/11/2024).
Berdasarkan laporan Desk Pilkada, 13 kecamatan yang sejumlah TPS-nya mengalami rawan bencana itu adalah Kecamatan Cikedung sebanyak tiga TPS rawan banjir dan Kecamatan Lelea sebanyak lima TPS rawan banjir saat hujan deras.
Selain itu, Kecamatan Bangodua dua TPS rawan banjir saat hujan deras, Kecamatan Kertasemaya 14 TPS rawan banjir luapan Cimanuk dan Kecamatan Krangkeng enam TPS rawan tergenang air.
Kecamatan lainnya yang juga rawan yakni Kecamatan Arahan satu TPS rawan banjir, Kecamatan Kandanghaur 12 TPS rawan banjir rob, Kecamatan Anjatan satu TPS rawan banjir, Kecamatan Gantar delapan TPS rawan puting beliung, Kecamatan Terisi lima TPS rawan banjir dan longsor, serta Kecamatan Pasekan lima TPS rawan banjir.
Dedi mengatakan, dengan adanya kerawanan bencana di 84 TPS itu, maka semua pihak harus mempersiapkan langkah antisipasinya. Termasuk memindahkan TPS ke lokasi alternatif agar pemungutan suara bisa berjalan. ‘’Pelaksanaan pemungutan suara ini bersamaan dengan datangnya musim hujan jadi kita harus antisipasi baik banjir, longsor, puting beliung maupun rob bagi TPS yang di dekat pantai,’’ kata Dedi.