Rabu 06 Nov 2024 10:11 WIB

Menhan Yoav Gallant Ungkap Tiga Alasan Mengapa Dirinya Dipecat oleh Netanyahu

Yoav Gallant menilai Israel saat ini berjalan tanpa petunjuk dalam kegelapan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (kiri) menghadiri upacara di militer Mount Herzl pemakaman di Yerusalem, Israel, Ahad 27 Oktober 2024.
Foto: Gil Cohen-Magen/Pool Photo via AP
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (kiri) menghadiri upacara di militer Mount Herzl pemakaman di Yerusalem, Israel, Ahad 27 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara mengejutkan memecat Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. Dalam keterangannya di Kirya, Tel Aviv beberapa jam setelah Netanyahu mengumumkan pemecatannya, Gallant menilai Israel saat ini berjalan tanpa petunjuk dalam kegelapan.

Gallant mengungkapkan bahwa dirinya dipecat atas dasar tiga alasan. Pertama, adalah sikap oposisinya terhadap undang-undang 'korup' yang diajukan oleh Netanyahu agar membebaskan kelompok ultra-orthodoks (heredim) dari wajib militer bergabung ke IDF. Gallant menilai pengecualian itu tidak bisa diterima merujuk pada tantangan keamanan yang akan dihadapi Israel beberapa tahun ke depan.

Baca Juga

"Kita tidak boleh memperbolehkan undang-undang korup dan diskriminatif disahkan di Knesset dan mengecualikan puluhan ribu (heredim) dari ikut serta menanggung beban negara," ujar Gallant dikutip Jerusalem Post, Rabu (6/11/2024).

 

Alasan kedua dirinya dipecat adalah kesepakatan pertukaran sandera, yang menurut Gallant saat ini masih mungkin dilakukan meski akan berisiko pada "kompromi-kompromi yang menyakitkan", namun IDF akan tetap mampu menanganinya. Menurut Gallant, mengabaikan para sandera akan menjadi sebuah 'simbol Cain' (peringatan dari Tuhan) di kalangan rakyat Israel sehingga para sandera yang masih hidup harus dipulangkan.

Adapun alasan yang ketiga adalah keengganan Netanyahu membentuk Komisi Nasional Pencari Fakta untuk peristiwa 7 Oktober 2023, yang dinilai Gallant penting dalam rangka mengungkap kebenaran. Gallant menutup pernyataannya dengan penghormatan terhadap prajurit IDF, prajurit yang terluka dan keluarga sandera dan prajurit yang terbunuh di medan perang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement