Kamis 07 Nov 2024 14:19 WIB

Israel Bergejolak Usia Pecat Gallant, Pengamat: Potensi Jatuhnya Koalisi Netanyahu

Ini menunjukkan Israel sedang tidak solid.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pengunjuk rasa mengangkat plakat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama protes Pro-Palestina di kantor pusat BP di Melbourne, Australia, 15 April 2024.
Foto: EPA-EFE/JAMES ROSS
Seorang pengunjuk rasa mengangkat plakat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama protes Pro-Palestina di kantor pusat BP di Melbourne, Australia, 15 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah resmi memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Israel pun bergejolak. Ratusan orang turun ke jalan di Tel Aviv untuk memprotes pemecatan tersebut.

Pengamat Timur Tengah dan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Yon Machmudi menilai pemecatan Gallant sebagai Menteri Pertahanan menunjukkan bahwa Israel sedang tidak solid.

Baca Juga

"Ini menunjukkan Israel sedang tidak solid dalam melanjutkan peperangan di Gaza," ujar Prof Yon saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/11/2024).

Menurut dia, ambisi Netanyahu untuk terus melakukan genosida nampaknya mulai mengalami penentangan karena beberapa pejabat Israel mulai menunjukkan sikap untuk mengakhiri genosida.

"Dengan dipecatnya Gallant, maka diprediksi bahwa koalisi pemerintahan Netanyahu goyah dan Netanyahu akan jatuh karena tekanan kepada Netanyahu sangat kuat," ucap Prof Yon.

"Ini berpotensi jatuhnya koalisi dan berganti dengan pemimpin baru yang bersedia melanjutkan negosiasi denga Hamas," kata Prof Yon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement