Jumat 08 Nov 2024 05:58 WIB

UAS: Jika Tahu Pemahaman Ini, Orang tak akan Tinggalkan Sholat Sunnah Walau Sesaat

UAS jelaskan mengapa banyak orang meningalkan sholat sunnah.

Ustadz Abdul Somad memaparkan materi saat peluncuran buku pada gelaran Islamic Book Fair di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (2/3).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ustadz Abdul Somad memaparkan materi saat peluncuran buku pada gelaran Islamic Book Fair di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama asal Pekanbaru Riau, Prof Ustadz Abdul Somad (UAS) mengatakan banyak kaum muslimin tak melaksanakan sholat sunnah qobliyah dan bakdiyah. Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan umat Islam tak mengerjakan sholat sunnah.

"Ada karena malas, ada yang yakin umurnya masih panjang jadi berpikir nanti sajalah yang wajib-wajib saja dulu," ujar UAS dikutip Republika dari penggalan video ceramahnya, Jumat (8/11/2024).

Baca Juga

Namun, menurut UAS, yang paling banyak tidak mengerjakan sholat sunnah karena adanya kesalahan pemahaman. "Tapi yang banyak adalah kesalahan pemahaman. Salah ilmu, salah paham, salah cakap, salah buat ,salah amal, itu sudah hukum positif," ujar UAS.

Kesalahan beramal disebabkan karena kesalahan pengetahuan. Salah pendapat sehingga membuat salah amal yang muarnya karena salah pengetahuan.

"Mereka berpikir ini sholat sunnah, dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak apa-apa," ujar UAS.

Padahal, dalam hadits, disebutkan amalan pertama yang dihisab di hari kiamat adalah sholat. 

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.)

Dari hadits itu, UAS mengatakan yang pertama kali dihisab bukan haji, bukan umroh. Tetapi yang pertama dihisab adalah sholat.

 

Menurut UAS, kekurangan sholat pada hadits itu yang dimaksud adalah bukan kurang jumlah sholatnya. Tetapi, gerakannya yang tidak sempurna, bacaannya yang kurang. Kekurangan itu tidak bisa ditutup dengan amalan lainnya. Namun, harus ditutup oleh sholah-sholat sunnah.  

"Oleh karena itu kita yang merasa kurang sholatnya, misal tak tumaninah, kadang hati kita tak khyusuk, tutuplah dengan sholat sunnah," ujar UAS.

Menurut UAS, jika seseorang memiliki pemahaman tentang pentingnya sholat sunnah, maka dia tak akan meninggalkannya walau sesaat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement