Jumat 08 Nov 2024 14:00 WIB

Linde Mulai Pasok Gas ke Freport Indonesia Dukung Pemurnian Tembaga

Gas industri membantu meningkatkan efisiensi pemurnian tembaga.

Tumpukan katoda tembaga dipajang di sela Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024). Pabrik smelter dengan nilai investasi sebesar Rp56 triliun tersebut akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, serta 210 ton perak yang berkontribusi menambah pendapatan negara hingga Rp80 triliun per tahun.
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Tumpukan katoda tembaga dipajang di sela Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (23/9/2024). Pabrik smelter dengan nilai investasi sebesar Rp56 triliun tersebut akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan 900 ribu ton katoda tembaga, 50 ton emas, serta 210 ton perak yang berkontribusi menambah pendapatan negara hingga Rp80 triliun per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Linde, perusahaan gas dan rekayasa industri global, mengumumkan telah memulai memasok gas industri kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) guna mendukung proses pemurnian tembaga.

"Dengan permintaan komoditas tembaga yang terus meningkat di tingkat global, dengan bangga kami mendukung upaya ekspansi PT Freeport Indonesia," kata President, ASEAN and South Asia Linde Moloy Banerjee melalui keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Ia menjelaskan gas industri membantu meningkatkan efisiensi pemurnian tembaga melalui dorongan kapasitas produksi yang diikuti dengan penurunan konsumsi dan emisi bahan bakar.

"Fasilitas baru di lapangan yang dikembangkan Linde menggunakan teknologi terbaru untuk memasok gas industri yang esensial secara aman dan dapat diandalkan kepada seluruh customer kami pada pasar industri yang penting," ucap dia.

Linde telah menginvestasikan senilai 120 juta dolar AS untuk mencakupi pembangunan, pengelolaan kepemilikan, dan pengoperasian unit pemisahan udara (air separation unit/ASU) baru yang merupakan fasilitas terbesar di Indonesia dan juga fasilitas ASU milik Linde yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Fasilitas yang telah dikembangkan Linde kini telah menjalankan fungsi pasokan gas industri oksigen dan nitrogen untuk PTFI dalam menjalankan fungsi pemurnian tembaga dan fasilitas refining di Manyar, Gresik, Jawa Timur (Jatim). Fasilitas proses pemurnian tembaga tersebut merupakan salah satu yang terbesar di tingkat dunia.

Unit ASU milik Linde tersebut juga akan memberikan pasokan gas industri yang dicairkan kepada pelanggan baru dan eksisting di Jatim yang turut meningkatkan kerapatan jejaring bisnis perusahaan di wilayah tersebut.

Linde Indonesia merupakan bagian dari Group Linde, sebuah perusahaan gas dan rekayasa industri global dengan penjualan di 2023 senilai 33 miliar dolar AS.

Perusahaan tersebut memiliki fasilitas pemisahan udara terbesar di Indonesia dan mengelola delapan fasilitas produksi dan unit pengisian di berbagai wilayah di Indonesia.

Linde Indonesia, dengan kehadirannya menjalankan bisnis sejak 1971 menjadi salah satu perusahaan gas terkemuka di Indonesia yang menyediakan solusi global dengan perspektif lokal yang kuat.

Perusahaan itu memiliki portfolio produk yang paling komprehensif atas gas industri, gas khusus, dan gas medis serta menyediakan sejumlah layanan terkait, termasuk instalasi peralatan gas, jaringan pipa gas, instalasi pabrik dan layanan rekayasa industri terkait lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement