Selasa 12 Nov 2024 13:30 WIB

Agensi Ini Dituduh Minta Calon Idol K-Pop Kirimkan Foto Celana Dalam Sebelum Debut

Agensi K-pop ini berkilah ada beberapa alasan mengapa meminta foto celana dalam.

Pornografi (ilustrasi). Agensi K-pop LPA Entertainment dikecam ketika muncul bukti bahwa perusahaan tersebut telah meminta trainee-nya untuk mengirimkan foto celana dalam pada tahun 2022.
Foto: Republika/Daan Yahya
Pornografi (ilustrasi). Agensi K-pop LPA Entertainment dikecam ketika muncul bukti bahwa perusahaan tersebut telah meminta trainee-nya untuk mengirimkan foto celana dalam pada tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan K-pop LPA Entertainment dikecam ketika muncul bukti bahwa perusahaan tersebut telah meminta trainee-nya untuk mengirimkan foto celana dalam pada tahun 2022. Pesan teks yang dibagikan di outlet berita Korea menunjukkan berbagai pesan yang membahas berat badan trainee dan alasan perusahaan meminta foto.

Berikut beberapa isi pesannya dilansir laman Koreaboo pada Selasa (12/11/2024):

Baca Juga

“Ini foto berat badanmu yang sebenarnya”.

“Pemeriksaan berat badan diperlukan karena kita perlu mengetahui bentuk tubuh seseorang. Jika kamu tidak suka ini, bagaimana kamu bisa mengatakan ingin menjadi idola K-Pop?”.

“Tidak mudah menjadi bintang K-pop di Korea. Itulah mengapa mereka adalah yang terbaik di dunia”.

Perusahaan tersebut diduga telah berganti nama. Meskipun namanya telah berubah, warganet tampak khawatir setelah pengumuman yang meninggalkan kesan buruk karena penggemar mengaitkannya dengan kontroversi masa lalu.

Baru-baru ini, perusahaan tersebut kembali menjadi sorotan setelah tampaknya mereka telah berganti nama menjadi NA Entertainment. Mereka akan mendebutkan grup K-pop baru bernama DE:VA, yang dapat dikaitkan dengan pengumuman audisi sebelumnya setelah kontroversi tersebut.

Pada 11 November 2024, akun X populer @nugupromoter membagikan bahwa salah satu anggota grup mendatang bernama KIA membagikan bahwa mantan CEO tersebut sekarang berada di penjara, tetapi tidak dikonfirmasi atas tuduhan apa hal ini terjadi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement