REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengaku sedih ketika mengetahui adanya pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang kedapatan terlibat dalam kasus judi online. Sebagai orang nomor satu di kementerian tersebut, Meutya tak menyangka adanya kasus itu.
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat atas kasus judi online yang terjadi di Kemkomdigi. Sebab, kementerian yang semestinyaa bertugas untuk memberantas judi online justru ada yang terlibat di dalamnya.
"Saya juga minta maaf, ibu, bapak, bahwa dari kantor kami kemudian ada yang terlibat. Sedihnya luar biasa. Karena saya seperti ibunya dari kantor itu," kata dia saat edukasi dan pelatihan literasi digital di RPTRA Intiland Teduh Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (12/11/2024).
Meutya mengatakan, Komdigi telah menonaktifkan para pegawai Kemkomdigi yang terlibat dalam kasus judi online. Kemungkinan, para karyawan itu juga akan diberhentikan. Namun, ia masih menunggu perkembangan penyelidikan dari aparat kepolisian terkait kasus tersebut.
"Jadi kalau sudah jelas ada suratnya, sudah jelas tujuh hari dari penahanan, itu kami sudah bisa memberhentikan dalam satu dua hari. Kami akan berhentikan," ujar dia.
Ia menambahkan, Kemkomdigi juga tetap akan membuka diri apabila kepolisian masih hendak melakukan penyelidikan. Menurut dia, pihaknya tidak akan berhenti untuk berupaya memberantas judi online, termasuk di lingkungan Kemkomdigi.
"Saya selalu menyampaikan kepada pihak aparat penegak hukum bahwa silahkan, kapan pun, berapa lama pun, kalau mau masuk ke ruang kami, dalam rangka penyelidikan atau pengembangan penyelidikan, kami silahkan," kata dia.
Diketahui, aparat kepolisian telah menetapkan 16 tersangka terkait kasus judi online. Dari 16 orang itu, 11 orang di antaranya merupakan pegawai Kemkomdigi.