Kamis 14 Nov 2024 11:13 WIB

Empat Santri Sukabumi Meninggal Usai Tertimpa Dinding Kolam, Warga Dengar Teriakan

Warga sekitar sempat mendengar teriakan para santri.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Empat orang santri di Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida Kota Sukabumi meninggal dunia usai tertimpa dinding tembok pematang kolam yang roboh, Rabu (13/11/2024) malam. Sedangkan lima orang santri lainnya mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan tembok.
Foto: Dok Republika
Empat orang santri di Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida Kota Sukabumi meninggal dunia usai tertimpa dinding tembok pematang kolam yang roboh, Rabu (13/11/2024) malam. Sedangkan lima orang santri lainnya mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan tembok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Empat orang santri di Pondok Pesantren Darussyifa Yaspida Sukabumi meninggal dunia usai tertimpa dinding tembok pematang kolam yang roboh, Rabu (13/11/2024) malam. Sedangkan lima orang santri lainnya mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan tembok.

"Telah terjadi musibah tertimpa dinding tembok kolam yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan lima orang luka-luka," ucap Kasubsi Pengelola Informasi dan Dokumentasi Multimedia Humas Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli saat dikonfirmasi, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga

Ia menuturkan korban meninggal dunia berinisial MF, MDA, MAR, dan MR merupakan warga Sukabumi dan Bogor. Sedangkan korban luka ringan dan luka berat berinisal AN, AD, WA, NA dan AND telah mendapatkan perawatan.

Ade Ruli mengatakan kolam tersebut dalam keadaan kering sedangkan para santri yang berada di sana diduga sembunyi karena bolos tidak mengikuti kegiatan pengajian rutin.

Setelah kejadian dinding tembok roboh, para warga setempat mendengar teriakan dari para santri. "Diduga para santri tidak mengikuti pengajian rutin," kata dia.

Ia mengatakan para warga pun meminta bantuan yang lain untuk mengevakuasi korban yang berlangsung hingga Kamis (14/11/2024) dini hari. Para korban dievakuasi ke rumah sakit Setukpa Polri Kota Sukabumi.

Ade melanjutkan petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangi tempat kejadian perkara. Selanjutnya melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengecek kondisi korban di rumah sakit.

Pihaknya pun berkoordinasi dengan pengelola pondok pesantren dan meminta mereka menghubungi keluarga korban. Selanjutnya, Ade mengatakan para korban mendapatkan perawatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement