Senin 18 Nov 2024 08:25 WIB

Dinilai Tiru Gaya Anies Saat Debat, Pramono: Saya Lebih Senior

Dalam debat terakhir, Pramono beberapa kali menyerang lawannya, terutama RK.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Erik Purnama Putra
Paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno menyampaikan paparan saat mengikuti debat ketiga tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/11/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno menyampaikan paparan saat mengikuti debat ketiga tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung Wibowo tampil cukup baik dalam debat pamungkas yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad (17/11/2024) malam WIB. Bahkan, sejumlah pihak menilai gaya mantan sekjen DPP PDIP itu seperti Anies Rasyid Baswedan saat menjalani debat.

Pramono mengungkapkan, dirinya telah lama sekali mengenal Anies. Ia dan Anies disebut sama-sama memiliki latar belakang sebagai aktivis. "Saya aktivis, Mas Anies aktivis, tapi saya lebih senior dari Mas Anies," kata Pramono usai debat, Ahad malam.

Baca Juga

Pramono mengaku, tak meniru gaya Anies saat menjalani debat. Mantan sekretaris kabinet (seskab) itu bahkan tak tahu gaya Anies ketika berdebat. "Saya sampaikan dengan cara sendiri. Bahkan saya enggak tahu caranya Mas Anies bagaimana," kata Pramono. 

Dalam debat terakhir yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta itu, Pramono beberapa kali sempat menyerang lawannya, terutama M Ridwan Kamil (RK). Ia sempat mengungkit pernyataan RK mengenai imajinasi seorang pemimpin. Bahkan, Pramono sempat menyinggung program RK yang hendak menyediakan peralatan gym di pinggir jalan.

Sebaliknya, RK sempat menyinggung Pramono yang berasal dari partai yang sama dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yaitu PDIP. Mengingat, Ahok selama menjabat gubernur Jakarta paling brutal melakukan penggusuran.

Pramono mengakui, jalannya debat itu sempat terjadi momen saling serang antarcalon. "Kami lihat debat malm ini awalnya slow, tapi di ujung lumayan ngegas," katanya.

Meski demikian, Pramono menganggap debat itu hanya bagian dari kontestasi politik. Meski saling serang dalam debat, hal itu hanya berlaku sementara. "Bagi saya pemilihan gubernur temporary, tapi pertemanan dan pershabatan lebih utama bagi saya dan Bang Doel," ujar Pramono.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement