Senin 18 Nov 2024 10:49 WIB

Ketum Muhammadiyah Ingatkan Ada Negeri Makmur tapi Ingkar kepada Allah, Kemudian Diazab

Negeri Saba dan kaum Madyan diazab karena ingkar kepada Allah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Pidato Milad Ke-112 Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengingatkan satu syarat untuk menjadi negeri yang makmur.

Ia mencontohkan, negeri Saba dan kaum Madyan yang makmur selama penduduknya bersyukur, beriman dan bertakwa. Penduduk negeri kaum Madyan dan Saba kemudian diazab karena ingkar kepada Allah.

Baca Juga

Haedar mengatakan, negeri yang makmur selaras dengan idealisasi Islam. Yakni Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur. Allah berfirman dalam QS Saba Ayat ke-15.

لَقَدْ كَانَ لِسَبَاٍ فِيْ مَسْكَنِهِمْ اٰيَةٌ  ۚجَنَّتٰنِ عَنْ يَّمِيْنٍ وَّشِمَالٍ ەۗ كُلُوْا مِنْ رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوْا لَهٗ  ۗبَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ

Laqad kāna lisaba'in fī maskanihim āyah(tun), jannatāni ‘ay yamīniw wa syimāl(in), kulū mir rizqi rabbikum wasykurū lah(ū), baldatun ṭayyibatuw wa rabbun gafūr(un).

Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun.” (QS Saba Ayat 15)

Haedar mengatakan, kaum Saba adalah salah satu golongan manusia yang dikisahkan Allah dalam Alquran. Mereka menetap di sebelah selatan negeri Yaman yang menempati suatu daerah yang amat subur. 

"Hidup mereka makmur dan telah mencapai kemajuan yang tinggi. Mereka berhasil membangun Bendungan Ma'rib atau Bendungan Al-Arim yang bekas arkeologinya ditemukan oleh peneliti Perancis tahun 1843," kata Haedar dalam pidatonya, Senin (18/11/2024)

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement