REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Christopher Columbus tiba di Benua Amerika pada 14 Agustus 1498 catatan lain menyebutnya pada 21 Oktober 1492 M, kemudian banyak orang menganggapnya sebagai penemu Benua Amerika. Faktanya, di Amerika sudah ada penduduk asli atau pribumi yang telah lama tinggal di sana dan memiliki peradaban.
Fakta menarik lainnya, para pelaut Muslim sudah silih berganti mendatangi Benua Amerika jauh sebelum Columbus diklaim sebagai penemu Benua Amerika. Ada banyak bukti sejarah umat Islam sudah lebih dulu tiba di Amerika, dan pada saat itu umat Islam datang dengan damai, tidak memerangi dan tidak menjajah penduduk asli Amerika.
Kisah Islam di Amerika bermula sebelum penaklukan Benua oleh kekuatan Kristen Eropa yang ditemukan oleh Christopher Columbus. Ada bukti kuat bahwa Muslim Andalusia mengunjungi Benua Amerika jauh sebelum Columbus, seperti yang dilaporkan oleh Al-Syarif Al-Idrisi pada abad ke-12 Masehi.
Lebih jauh lagi ada bukti yang dapat dipercaya tentang kunjungan-kunjungan ke Karibia dari kerajaan-kerajaan Afrika Barat.
Fakta yang lebih terkenal menyatakan bahwa para penemu Portugis dan Spanyol dipimpin oleh para pelaut Muslim Andalusia yang memiliki pengetahuan lebih baik tentang laut bebas. Bagian penemu sendiri adalah orang Morisco, yakni Muslim dari Spanyol.
Ada beberapa fakta lainnya yang menyatakan bahwa migran Muslim Andalusia dari Al-Ribat dan Sala di Maroko memimpin pertempuran melawan kapal-kapal Spanyol dan Portugis di Atlantik sampai pantai Karibia.
Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai “The New World‟ ketika pertama kali menginjakkan kakinya di Benua itu pada 21 Oktober 1492 M, dikutip dari buku Perkembangan Islam Global.
Namun, bagi umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah “Dunia Baru‟ sebab 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan Benua Amerika, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika.
Sejarah mencatat, kedatangan umat Islam di Benua Amerika dari sejumlah catatan sejarah. Berikut jejak sejarah kedatangan Islam di Tanah Amerika.
Tahun 999 M, seorang navigator Muslim dari Dinasti Umayyah di Spanyol bernama Ibnu Farrukh telah berlayar dari Kadesh pada Februari 999 M menuju Atlantik. Sang pelaut Muslim itu berlabuh di Gando atau Kepulauan Canary Raya. Ibnu Farrukh mengunjungi Raja Guanariga. Sang penjelajah Muslim itu memberi nama dua pulau yakni Capraria dan Pluitana. Ibnu Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999 M.