Kamis 21 Nov 2024 00:23 WIB

Manfaat Shigor Mengalir Sampai Pulau Terpencil Enggano

Sekolah Shigor Montessori berkomitmen menguatkan pendidikan dan sosial.

Program sosial Sekolah Shigor Montessori.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Program sosial Sekolah Shigor Montessori.

REPUBLIKA.CO.ID, ENGGANO — Senyum dan harapan baru hadir di Pondok Pesantren As Salam Al Azhar, Desa Kaana, Pulau Enggano, pada Jumat, 15 November 2024. Dalam program bertajuk “Menyalurkan Harapan: Program Filter Air Minum dan Tedmond untuk Ponpes Satu-Satunya di Pulau Enggano”, bantuan yang ditunggu-tunggu akhirnya sampai ke tangan para santri.

Pulau Enggano yang kerap menghadapi kendala akses air bersih kini mendapat angin segar. Kolaborasi antara Tim Penyaluran Bantuan Shigor Center Bengkulu dan Bait Zakat memberikan solusi nyata berupa filter air minum dan tedmond untuk memenuhi kebutuhan mendasar santri.

Baca Juga

Pulau Enggano adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Hindia, berjarak sekitar 106 mil laut atau sekitar 170 kilometer dari pesisir barat Bengkulu. Sebagai bagian dari Kabupaten Bengkulu Utara, Pulau Enggano menjadi salah satu garda terdepan wilayah kedaulatan Indonesia.

“Kami ingin memastikan setiap tetes air yang mereka konsumsi benar-benar aman dan sehat. Di balik bantuan ini, ada harapan besar agar santri dapat hidup lebih sehat, fokus belajar, dan berani bermimpi lebih tinggi,” ujar jelas Gigih Asary perwakilan Shigor Center Bengkulu dalam sambutannya.

Namun, kegiatan ini bukan hanya soal membawa filter air. Tim juga memberikan motivasi inspiratif kepada para santri, membakar semangat mereka untuk terus belajar dan bermimpi besar, meski berada di daerah terpencil.

Bagi para santri, program ini ibarat jawaban atas kebutuhan yang lama dirindukan. Pondok Pesantren As Salam Al Azhar, satu-satunya pesantren di Pulau Enggano, kerap menghadapi keterbatasan akses air bersih, sebuah tantangan besar di tengah perjuangan mereka menuntut ilmu.

“Sekarang air minum kami lebih aman. Kami juga diajak untuk tidak takut bermimpi besar. Ini membuat kami lebih percaya diri untuk mengejar cita-cita,” kata salah seorang santri dengan mata berbinar.

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, penuh rasa syukur dan harapan. Program ini bukan hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga menjadi simbol bahwa peduli dan harapan bisa melintasi batas-batas geografis.

Di tengah keterbatasan yang ada, Pulau Enggano kini menyimpan cerita baru—cerita tentang harapan yang mengalir bersama tetes-tetes air bersih yang sehat untuk generasi masa depan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement