Rabu 20 Nov 2024 19:29 WIB

Sebanyak 851 TPS di Majalengka Rawan, Bawaslu Tingkatkan Pengawasan

Sebanyak 341 TPS di antaranya mencatat pemilih yang tidak memenuhi syarat.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi TPS
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ilustrasi TPS

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka meningkatkan pengawasan terhadap 851 tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap rawan dalam Pilkada 2024. Dari total 2.111 TPS, area yang dipetakan rawan sebanyak 851 TPS itu menjadi fokus pengawasan Bawaslu untuk memastikan pelaksanaan pencoblosan berjalan aman dan tertib.

Ketua Bawaslu Majalengka, Dede Rosada menjelaskan, langkah itu penting untuk mencegah potensi pelanggaran serta menjamin hak pilih masyarakat, terutama kelompok rentan. ‘’Bawaslu telah mengidentifikasi beberapa indikator yang menjadi tolok ukur kerawanan TPS,’’ ujar Dede, Rabu (20/11/2024).

Baca Juga

Dede mengatakan, dari 851 TPS yang dinilai rawan, sebanyak 341 TPS di antaranya mencatat pemilih yang tidak memenuhi syarat. Termasuk pemilih yang telah meninggal dunia dan anggota TNI/Polri. Selain itu, ada 123 TPS mencatat pemilih pindahan. Hal itu sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Cikijing dan Maja, yang menandakan mobilitas penduduk yang tinggi. ‘’Ada juga 276 TPS mencatat pemilih disabilitas, dengan Kecamatan Rajagaluh memiliki jumlah tertinggi,’’ katanya.

Selain itu, kata Dede, keterlambatan distribusi logistik juga menjadi perhatian di 21 TPS. Kondis tersebut terutama di daerah Lemahsugih, Dawuan, dan Sindang. Ditambah lagi, ada sepuluh TPS yang terletak di wilayah sulit dijangkau serta tiga TPS di wilayah rawan konflik.

Untuk memastikan pengawasan berjalan optimal, Bawaslu Majalengka menempatkan pengawas lapangan tambahan di TPS dengan risiko tinggi. Kerja sama dengan KPU juga dilakukan guna memastikan distribusi logistik tepat waktu, terutama di wilayah yang sulit dijangkau. ‘’Kami dari Bawaslu mengadakan sosialisasi kepada pemilih dan bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menjaga stabilitas TPS di wilayah rawan konflik,’’ katanya.

Dede menegaskan, komitmennya dalam menjaga proses Pilkada berjalan transparan dan demokratis serta jujur dan adil. ‘’Partisipasi aktif masyarakat sangat kami harapkan untuk mewujudkan pemilu yang bersih dan adil,’’ katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement