Kamis 21 Nov 2024 15:17 WIB

Banjir Rendam Empat Desa di Kabupaten Bandung

Banjir terjadi di 12 kampung di Desa Dayeuhkolot dan tiga kampung di Desa Citereup

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung membuat air Sungai Citarum meluap dan menyebabkan empat desa di dua kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang terendam banjir, Kamis (21/11/2024). Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir dan sejumlah masyarakat mengungsi.
Foto: Dok Republika.
Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung membuat air Sungai Citarum meluap dan menyebabkan empat desa di dua kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang terendam banjir, Kamis (21/11/2024). Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir dan sejumlah masyarakat mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung membuat air Sungai Citarum meluap dan menyebabkan empat desa di dua kecamatan Dayeuhkolot dan Bojongsoang terendam banjir, Kamis (21/11/2024). Akibatnya, ribuan rumah terendam banjir dan sejumlah masyarakat mengungsi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska mengungkapkan banjir terjadi di wilayah Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang. Serta Kampung Cigebar, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang dan merendam pemukiman warga.

Baca Juga

Ia melanjutkan banjir terjadi di 12 kampung di Desa Dayeuhkolot dan tiga kampung di Desa Citereup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Ketinggian banjir bervariasi dari 10 sentimeter hingga 100 sentimeter. "Banjir akibat hujan deras menyebabkan air Sungai Citarum meningkat dan meluap," ujar Uka saat dikonfirmasi," kata dia, Kamis (21/11/2024).

Uka mengatakan, akses Jalan Dayeuhkolot-Baleendah pun terendam banjir dengan ketinggian 20 sentimeter hingga 50 sentimeter. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi tersendat karena kendaraan roda dua dan tiga sulit melintas.

Menurutnya, sejumlah masyarakat yang sakit dan lansia pun mengungsi di Gedung shelter Dayeuhkolot. Petugas saat ini sudah berada di lapangan untuk melakukan asesmen dan mengimbau masyarakat untuk waspada. "Kondisi saat ini masih ada genangan," kata dia.

Uka menambahkan para korban banjir dan pengungsi saat ini membutuhkan makanan siap saji, selimut, sembako dan matras.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan saat ini sebagian wilayah di Jawa Barat sudah memasuki musim hujan termasuk Bandung Raya. Hal itu ditandai berkurangan angin timuran atau monsun Australia dan bertambah awan tutupan yang menyebabkan hujan terjadi.

Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan 1506 kejadian bencana terjadi di Jawa Barat (Jabar) sepanjang tanggal 1 Januari hingga tanggal 14 November tahun 2024. Bencana yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan dan lainnya.

Catatan BPBD di laman batara.jabarprov.go.id mengungkapkan bencana banjir terjadi 201 kejadian, tanah longsor 421 kejadian, cuaca ekstrem 667 kejadian, kekeringan 16 kejadian. Kebakaran 183 kejadian, dan gempa bumi 16 kejadian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement