Selasa 26 Nov 2024 14:27 WIB

Kisah Janda Menangis di Makam Satu Tahun

Wanita ini bersumpah akan menangis di makam suaminya.

Ilustrasi kuburan
Foto: Wikipedia
Ilustrasi kuburan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menangisi kepergian seseorang yang dicintai menghadap Allah SWT sangatlah wajar dan manusiawi. Namun, Islam menekankan untuk tidak meratapi kesedihan dengan berlarut-larut.

Syekh Aidh Al Qarni dalam buku Malam Pertama di Alam Kubur menceritakan mengenai sebuah kisah dari istri cucu Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Alkisah, Hasan bin Hasan, cucu Sayyidina Ali bin Abi Thalib meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri dan beberapa anak yang masih kecil. Bahkan, umur almarhum pada waktu menghembuskan nafas terakhir pun terbilang masih muda.

Baca Juga

Namun, itulah kematian. Ia datang dengan tidak memandang usia, status sosial, maupun situasi. Bila kematian datang menjemut manusia, makai a akan mengeluarkan mereka dari fase dunia. Demikianlah, Hasan ibn Hasan meninggal secara tiba-tiba.

Lantas, orang-orang pun menguburkannya. Namun tatkala melihat kenyataan tersebut, istri Hasan ibn Hasan sangat sedih dan ia menuntun anak-anaknya pergi ke kuburan suaminya dan kemudian mendirikan tenda di sana.

Setelah tenda berdiri, ia bersumpah dengan menyebut nama Allah SWT, dirinya dan anak-anaknya, ia akan menangisi suaminya selama satu tahun penuh. Kesedihan yang sangat memilukan dan ia pun terus menangis.

Setelah satu tahun kemudian, tepatnya pada sebuah malam, ia pun merobohkan tendanya dan kemudian pergi membawa anak-anaknya meninggalkan kuburan itu. Saat itulah, tiba-tiba ia mendengar suara perbincangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement