REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Presiden Prabowo Subianto resmi membuka acara Tanwir dan resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam sambutannya, Kepala Negara memuji peran gerakan Islam ini di sepanjang sejarah untuk kemajuan umat, bangsa Indonesia, dan dunia.
Bila melihat pada histori, lanjut Prabowo, Panglima Besar Sudirman pun berasal dari Persyarikatan. Sebelum menjadi tentara, tokoh kelahiran Purbalingga (Jawa Tengah) itu menjadi kepala sekolah dasar Muhammadiyah di Cilacap. Selain itu, Pak Dirman juga pernah ditempa di kepanduan Muhammadiyah, Hizbul Wathan.
Presiden pertama RI, Sukarno, pun pernah menjadi pengurus Muhammadiyah di Bengkulu, yakni ketika menjalani masa pengasingan akibat melawan kolonialisme Belanda. Istri Bung Karno, Fatmawati, berasal dari keluarga tokoh Muhammadiyah Bengkulu.
Prabowo mengatakan, Soeharto pun kerap menempatkan tokoh-tokoh Muhammadiyah di jajaran kabinetnya. Bahkan, presiden kedua RI itu kerap "dikeluhkan" oleh segelintir kalangan karena "terlalu banyak" memasukkan unsur Muhammadiyah di pemerintahan.
"Saya juga, jangan nanti dituduh memilih (kader) Muhammadiyah banyak sekali (di kabinet). Tidak. Itu karena mungkin keberhasilan Muhammadiyah dalam mendidik, membesarkan kader-kader sehingga Muhammadiyah ada di mana-mana," ujar Presiden Prabowo dalam pidato pembukaan Tanwir dan resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024).
Ia bercerita, ketika akan menyusun Kabinet Merah Putih dahulu, dirinya mengundang partai-partai koalisi untuk mengusulkan nama-nama calon-calon menteri, yakni dari kader terbaik mereka. Begitu nama-nama itu ditetapkan menjadi menteri, Prabowo mengaku terkejut karena tak sedikit yang berlatar belakang Muhammadiyah.
"Ternyata setelah (para menteri) dilantik, ada bisik-bisik, 'itu dari Muhammadiyah.' Saya juga baru tahu (misal) Budiman Sudjatmiko itu alumni SMA Muhammadiyah Yogyakarta. Jadi memang Muhammadiyah ada di mana-mana. Ada di kiri, di kanan, ada di tengah," tutur Prabowo.
Kepala Negara mengapresiasi capaian-capaian Muhammadiyah, baik dalam bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, maupun sosial. Prabowo juga memuji langkah Muhammadiyah yang akan mendirikan Rumah Sakit (RS) Akademik Universitas Muhammadiyah Kupang.
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah mengambil tema "Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua." Acara ini digelar hingga 6 Desember 2024 di UM Kupang, NTT.
Pembukaan Tanwir dan resepsi Milad Muhammadiyah ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional. Di antaranya adalah mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla dan pengusaha yang juga adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Turut hadir pula, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat tinggi. Mereka adalah Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu'ti; Menteri Perdagangan Budi Santoso; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto; Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni; Menteri KKP Wahyu Trenggono; Menteri Lingkungan Hidup Hanif Ainurrofiq; Wakil Menteri Perumahan Fahri Hamzah; Panglima TNI Jenderal Agus Subianto; Kapolri Jenderal Listiyo Sigit; Kapolri; dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Indayana.