Rabu 04 Dec 2024 11:51 WIB

Polemik Ceramah Gus Miftah, Kiai Cholil: Mungkin Niatnya Bercanda tapi Itu tak Lucu

Di dalam Islam, bercanda harus yang baik-baik.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis.
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis angkat bicara soal polemik Gus Miftah yang dinilai menghina seorang pedagang es dengan perkataan goblok.

Ditanya apakah boleh saat dakwah atau tausiyah kemudian mengeluarkan perkataan kasar atau mencemooh, misalnya mengatakan kata tersebut kepada jamaah? Kiai Cholil Nafis menegaskan, meski bercanda tetap tidak tepat mengatakannya.

Baca Juga

Menurut Kiai Cholil Nafis, bercanda dalam Islam tetap harus yang baik-baik. "Bercanda pun dalam Islam harus yang baik-baik, meskipun bercanda tentu tidak tepat mengatakan goblok," kata Kiai Cholil Nafis dalam pesan singkat yang diterima Republika, Rabu (4/12/2024).

Di akun X nya, Kiai Cholil juga melontarkan sindiran soal ceramah yang tengah viral tersebut. "Mungkin niatnya bercanda tapi itu tak lucu, mungkin maksudnya mencairkan suasana tapi itu tak sopan. Reflek tindakan spontan yang menyiprat menjadi  penghinaan di depan publik. Ayo kita muhasabah utk terus belajar etika dan belajar menghargai orang lain. Bismillah,"ujar dia.

Sebelumnya, video Gus Miftah viral setelah diunggah akun X @pelangi77__. Dalam video berdurasi 2.19 menit itu, awalnya Gus Miftah tengah menyampaikan tausiyah dalam perhelatan Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, Habib Zaidan bin Yahya pada Rabu 20 November 2024. Kegiatan berlangsung Lapangan Soepardi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Namun, tiba-tiba ada jamaah nyeletuk meminta agar Gus Miftah memborong dagangan pedagang es yang berdiri di tengah-tengah jamaah.

Lantas Gus Miftah bertanya soal ketersediaan es teh yang dijual pedagang tersebut. “Es tehmu sih akeh nggak? Ya kono didol goblok (Es teh kamu masih banyak tidak? Ya segera dijual sana, goblok,” ujar Gus Miftah kepada pedagang yang sedang menyunggi es teh dan air mineral.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement