Jumat 06 Dec 2024 20:08 WIB

Kepala BNPB: Maksimalkan Operasi Pencarian Korban Banjir Sukabumi

BNPB berkomitmen evakuasi korban banjir Sukabumi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Foto: ANTARA FOTO/Iman
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/12/2024) tersebut mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta anak buahnya beserta tim gabungan mengoptimalkan upaya pencarian korban banjir di Sukabumi.

Hal itu disampaikan Suharyanto setelah tiba di Sukabumi pada Jumat (6/12/2024). Usai rangkaian kunjungan dari Gunung Lewotobi Laki-Laki, Suharyanto segera bertolak untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal.

Baca Juga

Data sementara per Jumat (6/12) pukul 09.00 WIB dilaporkan terdapat jumlah korban meninggal dunia menjadi total lima orang. Adapun data sementara korban meninggal dunia yaitu Aden Dafa, Ade Wahyu, Elma Ayunda, Sahroni, dan Dadang

Diketahui total lima korban meninggal dunia, empat diantaranya berasal dari Kecamatan Simpenan dan satu berasal dari Kecamatan Ciemas. Selain itu, masih terdapat korban hilang sebanyak tujuh orang.

Berkaitan masih terdapat korban yang masih hilang, Suharyanto memerintahkan seluruh tim SAR gabungan untuk lebih mengoptimalkan operasi pencarian.

"Melihat dari laporan masih ada yang hilang, tolong tim SAR gabungan lebih mengoptimalkan operasi pencarian di lapangan, apabila diperlukan menggunakan alat berat, dipersilahkan," kata Suharyanto.

Seperti diketahui, operasi pencarian memiliki _golden time_ selama tujuh hari. Apabila dalam kurun waktu tersebut belum ditemukan juga, Suharyanto meminta pemerintah daerah setempat bersama tim SAR gabungan untuk segera menemui para ahli waris.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement