REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-Hayat Tahrir al-Sham, kelompok Islamis yang memimpin pemberontakan melawan Bashar al-Assad di Suriah dapat dihapus dari daftar teror terlarang di Inggris, seorang anggota kabinet senior telah mengkonfirmasi.
Pat McFadden, Kanselir Kadipaten Lancaster, mengatakan kepada ITV News bahwa pemerintah “akan meninjau kembali” status teror HTS.
Kelompok ini saat ini dianggap sebagai kelompok teror terlarang oleh Inggris, Amerika Serikat, PBB dan lainnya, karena hubungan mereka dengan Alqaeda.
Namun pemimpin kelompok ini, Abu Mohammed al-Golani, telah mengindikasikan bahwa HTS telah beralih dari ekstremisme, dan menuju pandangan yang menghormati kepercayaan dan minoritas lainnya.
Kelompok pemberontak yang dipimpin oleh HTS merebut Damaskus pada hari Minggu, menandai jatuhnya kekuasaan keluarga Assad selama 50 tahun di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (8/12/2024), Sir Keir Starmer menyambut baik jatuhnya “rezim biadab” Assad dan menyerukan pemulihan “perdamaian dan stabilitas”.
Senior Cabinet minister @patmcfaddenmp says the government is considering removing HTS from the UK's banned terror organisation list
'We will review it, I don't know how long that will take', he said pic.twitter.com/dwqGCJoQDx
— ITVPolitics (@ITVNewsPolitics) December 9, 2024
BACA JUGA: Ingin Tahu Peran Turki Dukung Pemberontak dan Adu Domba Suriah? Ini Laporan Media
Mengapa HTS merupakan kelompok teror yang dilarang?
HTS dilarang oleh pemerintah Inggris pada 2017, karena keterkaitan kelompok ini dengan Al-Qaeda.
Pemimpin kelompok ini, Abu Mohammed al-Golani, pernah bertempur untuk al-Qaeda di Irak - pada saat itu kelompok ini dikenal sebagai Front Nusra.