Rabu 11 Dec 2024 10:19 WIB

Petani Muda Aceh Ini Beberkan Penghasilan Rp 30 Juta Dari Pertanian Modern

Amran mengajak masyarakat untuk terjun ke pertanian modern dengan gunakan teknologi.

Marwan, Petani Muda asal Lhoksukon, Aceh Utara, membeberkan keberhasilannya mengumpulkan pundi-pundi dari aktivitasnya di sektor pertanian.
Foto: Kementan
Marwan, Petani Muda asal Lhoksukon, Aceh Utara, membeberkan keberhasilannya mengumpulkan pundi-pundi dari aktivitasnya di sektor pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSUKON -- Setelah sebelumnya Petani Muda asal Merauke, Matius, yang telah membuktikan keberhasilannya setelah berkecimpung masuk dalam usaha jasa alat mesin pertanian. Kini tersebut, Marwan, Petani Muda asal Lhoksukon, Aceh Utara, membeberkan keberhasilannya mengumpulkan pundi-pundi dari aktivitasnya di sektor pertanian.

Marwan (24), petani muda asal Lhoksukon, Aceh Utara, mengaku mendapat penghasilan Rp 20-30 juta perbulan dari kegiatannya sebagai operator alat mesin pertanian. Hal diungkapkannya di hadapan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, saat apel Brigade Pangan di Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa, (10/12/2024).

Baca Juga

Menurut Marwan, sehari ia bisa menyelesaikan 2 hektare lahan, dengan penghasilan kotor Rp 6 juta atau penghasilan bersihnya perhari mencapai Rp 1,5 juta. "Saya tidak menghitung rincinya, tapi kalau tidak ada kendala, sebulan bisa 20-30 juta," ucapnya.

Kendala yang dihadapi, tutur Marwan adalah kondisi alam yang tidak menentu, seperti jika datang hujan. Menurut pengakuannya, jika hujan turun, padi akan basah dan dirinya tidak bisa mengoperasikan combine harvester untuk memanen padi.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) saat itu mengungkapkan kegembiraanya, sekaligus memuji anak muda seperti Marwan mau terjun ke sektor pertanian.

photo
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) saat apel Brigade Pangan di Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa, (10/12/2024). - (Kementan)

Apa yang ditunjukkan Marwan membuktikan sektor pertanian semakin menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Di Timur Indonesia, di Merauke, ada Matius yang penghasilannya Rp 20 juta per bulan, di sini (Aceh Utara) ada Marwan yang penghasilannya lebih," tegas Mentan Amran

Marwan sendiri merasa sangat bersyukur, bisa bergabung dengan brigade pangan. Pemuda asal Lhoksukon ini mengaku baru 6 bulan menjadi operator alsintan.

"Sebelumnya saya cuma menganggur," ucapnya saat diwawancarai seusai apel siaga.

Pada kesempatan tersebut, Mentan Amran mengajak masyarakat untuk terjun ke pertanian modern dengan menggunakan teknologi alat dan mesin pertanian karena terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan. "Kami ingin muncul Marwan-Marwan baru di sini," kata Mentan Amran.

Sebelumnya, Mantan Amran berkesempatan menghadiri Apel Brigade Pangan di Lapangan Kantor Bupati Aceh Utara, untuk memantau kesiapan dari 66 Kelompok Brigade Pangan yang telah terbentuk untuk menggarap dari target Optimasi Lahan yang ada untuk daerah Aceh.

Mentan Amran menyebutkan terdapat 11.558 hektar untuk provinsi Aceh dari luasan optimalisasi lahan sebagai penyokong cita-cita swasembada pangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement