REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- PJ Wali Kota Bandung A Koswara mengungkapkan pengelola sampah di Pasar Caringin gagal melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah. Ia menilai tidak ada upaya signifikan yang dilakukan pengelola sampah di Caringin untuk melaksanakan reuse, reduce dan recycle atau 3R.
"Masalahnya dari dulu pengelola pasar gagal dalam melaksanakan kewajiban mengelola sampah, tidak ada upaya signifikan dari pengelola untuk melaksanakan 3R," ujar pria yang akrab disapa Kang Kos saat dikonfirmasi, Selasa (17/12/2024).
Kang Kos mengatakan, Pasar Caringin salah satu kawasan yang berpengelola dan memiliki kewajiban mengelola sampah sendiri. Kuota untuk pengangkutan sampah dari Pasar Caringin ke TPS Sarimukti bertambah. "Sekarang kuota untuk pengelola Pasar Caringin ditambah jadi 5 rit sehari untuk buang ke Sarimukti," kata dia.
Ia menyebut saat Bandung darurat sampah tahun 2023 lalu, sampah di Pasar Caringin diangkut oleh dinas. Hingga saat ini pengelola Pasar Caringin masih berhutang biaya angkut ke Pemkot Bandung. "Sampai sekarang masih berhutang biaya angkut ke pemkot," kata dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dudi Prayudi mengatakan telah melakukan rapat dengan pengelola Pasar Caringin. Ia menyebut pihak pengelola menjanjikan akan menyelesaikan permasalahan sampah di Pasar Caringin.
"Kemarin kita sudah rapatkan dan pihak pengelola pun akan menyelesaikan pengelolaan sampah di Pasar Caringin," kata dia.
Sebelumnya, tumpukan sampah menggunung di area depan pertokoan Pasar Caringin, Kota Bandung, Senin (16/12/2024). Lokasinya bersebelahan dengan Jalan Raya Soekarno Hatta-Caringin, Kota Bandung yang menyebabkan bau menyengat tercium hingga ke pengendara motor di jalan raya.