Selasa 24 Dec 2024 09:35 WIB

Biaya Langganan X Premium+ Naik, Terbesar Sejak Dibeli Elon Musk

Biaya langganan X Premium+ Rp356 ribu per bulan dan Rp3,71 juta per tahun.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo aplikasi X. Platform media sosial X menaikkan harga langganan Premium+ secara global.
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Logo aplikasi X. Platform media sosial X menaikkan harga langganan Premium+ secara global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Platform media sosial X menaikkan harga langganan Premium+ secara global. Premium+ yang menyediakan fitur-fitur seperti edit postingan, bebas iklan, hingga postingan lebih panjang, kini tarif bulanannya menjadi 22 dolar AS (sekitar Rp356 ribu) dari semula 16 dolar AS.

Sementara itu, tarif langganan tahunan untuk Premium+ kini dibanderol seharga 229 dolar AS (sekitar Rp3,71 juta) dari semula 168 dolar AS. Kenaikan tarif langganan ini merupakan revisi harga terbesar sejak Elon Musk mengakuisisi platform tersebut pada 2022.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, X memberi penjelasan mengenai detail jadwal penagihan untuk biaya langganan baru tersebut. “Jika Anda adalah pelanggan lama dan siklus penagihan berikutnya dimulai sebelum 20 Januari 2025, Anda akan ditagih dengan tarif saat ini. Akan tetapi jika tidak, tarif baru akan dimulai dengan siklus penagihan pertama Anda setelah tanggal tersebut,” demikian pernyataan X, dilansir Economic Times, Selasa (24/12/2024).

Perusahaan menekankan bahwa revisi harga tersebut mencerminkan peningkatan pada layanan Premium+. Salah satunya adalah akses lebih terhadap Grok AI, chatbot berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan Elon Musk melalui perusahaan xAI.

“Pelanggan Premium+ akan menikmati dukungan prioritas yang lebih tinggi dari @Premium, akses ke fitur-fitur baru seperti Radar, dan batasan yang lebih tinggi pada model Grok AI kami yang paling canggih, memastikan Anda selalu terdepan,” kata X.

X juga menyoroti model bagi hasil terbarunya, yang dirancang untuk memberikan penghargaan pada kualitas konten dibandingkan penayangan iklan. Perusahaan tersebut juga mengeklaim, biaya langganan Premium+ pengguna berkontribusi pada sistem baru yang lebih adil, di mana pendapatan kreator terkait dengan jumlah penayangan iklan.

“Peningkatan harga memungkinkan kami untuk berinvestasi lebih banyak untuk membuat Premium+ menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dari waktu ke waktu,” jelas perusahaan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement