REPUBLIKA.CO.ID, SAN'A -- Kelompok bersenjata asal Yaman, Houthi, mengeklaim telah menargetkan lokasi militer Israel di wilayah Yafa dengan rudal balistik hipersonik jenis Palestine-2. Juru bicara Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree, pada Rabu (25/12/2024), mengumumkan, operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya, dilaporkan Al-Mayadeen.
Saree menambahkan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan perlawanan mereka serta sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan Israel terhadap orang-orang di Gaza. Ia menjelaskan, operasi tersebut merupakan bagian dari fase kelima dukungan untuk front Gaza dan sebagai balasan terhadap agresi Israel di Yaman.
Mengingat genosida yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Saree menegaskan kembali bahwa kelompok yang juga menyebut dirinya sebagai Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) akan melanjutkan operasi militernya terhadap Israel dalam periode mendatang hingga agresi di Gaza dihentikan dan pengepungan yang diberlakukan di jalur Palestina dicabut.
Operasi tersebut mengikuti serangkaian serangan jarak jauh yang dilakukan oleh YAF, yang menargetkan aset-aset Israel di Palestina yang diduduki. Serangan terbaru ini memicu bunyi sirene di permukiman kota pesisir dan Tepi Barat yang diduduki.
Reuters melaporkan, serangan rudal ke Tel Aviv menyebabkan sirine terdengar pada Rabu (25/12/2024) mulai sekitar pukul 4.25 pagi waktu setempat. Serangan tersebut diklaim bisa dicegah dengan sistem iron dome Israel.