REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV — Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel Eyal Bar-Tal memanggil duta besar Vatikan untuk Israel, Uskup Agung Adolfo Tito Yllana, pada Selasa (24/12/2024), lapor Ynews.
Pemanggilan tersebut menyusul pernyataan keras yang dibuat Paus Fransiskus kepada aksi genosida Israel di jalur Gaza pada pekan lalu. Meski pertemuan yang dilakukan menjelang liburan Natal tersebut tidak tergolong sebuah teguran, Bar-Tal menyatakan ketidaksenangan pemerintah zionis yang kuat atas komentar Paus.
Menanggapi Paus, juru bicara Kementerian Luar Negeri Oren Marmorstein mengeluarkan pernyataan dengan menyalahkan perlawanan yang menyandera 100 orang selama 442 hari, termasuk bayi dan anak-anak.
"Komentar Paus sangat mengecewakan, karena tidak berhubungan dengan konteks nyata dan faktual dari perjuangan Israel melawan terorisme jihadis – perang multi-front yang dipaksakan kepada Israel sejak 7 Oktober,"tambah dia.
Pada Sabtu, Paus Fransiskus menuduh Israel dalam khotbahnya kepada pejabat Vatikan menembaki anak-anak Palestina di Gaza dengan senapan mesin dan mengebom sekolah dan rumah sakit. “Dengan rasa sakit yang mendalam, saya memikirkan Gaza, tentang begitu banyak kekejaman, tentang anak-anak yang ditembaki dengan senapan mesin, tentang pengeboman sekolah dan rumah sakit. Kekejaman seperti itu,” kata Paus.
Pada hari berikutnya, ia menaikkan nada bicaranya, mengulang dalam Misa mingguannya bahwa Israel dengan kejam menembaki anak-anak dengan senapan mesin."Kemarin, anak-anak dibom. Ini kekejaman, bukan perang," kata Paus.
Pejabat Israel mengklaim, pernyataan Paus telah menyebabkan kerusakan signifikan pada citra Israel di dunia Kristen. Dia menuduh Vatikan menerapkan standar ganda dan menunjuk negara Yahudi itu sebagai sasaran kritik.
Pada Senin, Ynet melaporkan, Presiden Israel Isaac Herzog mungkin akan mengunjungi Vatikan mengingat pernyataan Paus yang semakin meningkat. Negosiasi lanjutan saat ini sedang berlangsung untuk mengoordinasikan kunjungan presiden. Selama kunjungan tersebut, Herzog diperkirakan akan bertemu dengan Paus, yang telah memberikan undangan.