REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkan pencapaian signifikan pada tahun 2024 dengan menambah 23 counterparty repo, memperkuat peran bank di pasar uang dan valuta asing. Penambahan ini menjadi bagian dari upaya BRI untuk mengoptimalkan pengelolaan portofolio dan memperluas basis nasabah, termasuk bank komersial, perusahaan asuransi, dana pensiun, dan manajer aset.
Sebagai Dealer Utama Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA), BRI juga aktif memberikan kuotasi harga jual-beli transaksi repo, Surat Berharga Negara (SRBI), serta transaksi Treasury lainnya secara kompetitif. Pencapaian ini mencerminkan kontribusi nyata BRI dalam mendukung kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dan pengembangan pasar uang yang lebih modern dan terintegrasi.
Direktur Utama BRI Sunarso, menegaskan penambahan 23 counterparty repo ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat posisi BRI di pasar keuangan. “Kami berkomitmen untuk tidak hanya menjaga stabilitas pasar, tetapi juga mendukung pengembangan pasar uang dan valuta asing yang lebih kompetitif dan efisien,” ujar Sunarso beberapa waktu lalu.
Upaya ini semakin mempertegas dedikasi BRI dalam mendukung stabilitas ekonomi nasional melalui kolaborasi erat dengan BI dan pelaku pasar lainnya. Penambahan counterparty repo ini memperkuat kontribusi BRI dalam menciptakan sistem keuangan yang inklusif, stabil, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya, pada akhir November lalu BRI meraih penghargaan Primary Dealers Terbaik dalam Pemenuhan Kewajiban dan Jumlah Counterparty di Pasar Keuangan serta Bank Konvensional Pendukung Inovasi Operasi Moneter Rupiah Terbaik dalam ajang BI Awards 2024. Penghargaan ini mengakui BRI sebagai mitra strategis BI dalam mendukung kebijakan operasi moneter dan menjaga stabilitas moneter.
Pencapaian ini menunjukkan BRI bukan hanya berperan penting dalam pasar uang dan valuta asing, tetapi juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan pasar yang lebih modern dan efisien, serta mendukung kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika