REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan arahan tegas kepada para Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, Angkasa Pura Indonesia, dan AirNav terkait pentingnya menjaga dan meningkatkan aspek keselamatan penerbangan. Arahan ini disampaikan dalam rapat khusus yang berlangsung di kantor Kementerian BUMN.
"Kita tahu hampir 10 hari terakhir ini banyak sekali terjadi kecelakaan pesawat terbang di berbagai negara, seperti di Korea Selatan, Kanada, dan Norwegia. Bahkan korban jiwa cukup tinggi. Karena itu, kita harus memastikan keselamatan menjadi prioritas utama," ujar Erick saat konferensi pers terkait keselamatan penerbangan dan persiapan lebaran di lobi utara kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2024).
Erick menekankan setiap maskapai harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi pesawat yang dimiliki. Erick juga meminta manajemen memonitor tingkat kelelahan kru yang bertugas saat momen puncak liburan.
"Tadi kita review bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai ini. Supaya benar-benar kita jaga dan juga me-review tingkat kelelahan para kru yang bertugas," ucap Erick.
Erick bersyukur tingkat kepatuhan keselamatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai telah memenuhi standar internasional. Erick menyebut ada beberapa bandara lain yang perlu dievaluasi lebih lanjut untuk memastikan semua aspek keselamatan benar-benar terpenuhi.
"Alhamdulillah tingkat kepatuhan (bandara) Jakarta dan Bali sangat tinggi dari internasional. Tetapi ada beberapa bandara yang sedang di-review lagi," sambung Erick.
Erick juga menyoroti pentingnya langkah antisipatif terhadap risiko luar biasa yang dapat mengganggu perjalanan penerbangan. Erick mendorong BUMN sektor transportasi udara untuk belajar dari berbagai kasus kecelakaan pesawat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Beberapa kecelakaan pesawat itu terjadi karena extraordinary, seperti burung yang masuk ke mesin pesawat. Karena itu, saya sudah meminta AirNav untuk meningkatkan sistem early warning agar hal-hal seperti ini dapat diantisipasi," kata Erick.