Ahad 05 Jan 2025 20:04 WIB

Polisi Usut Pengacara di Bone Sulsel yang Ditembak Sampai Meninggal

Saya instruksikan seluruh tim penyidik bekerja secara profesional dan tak beri celah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Polres Bone dibantu Resmob Polda Sulses memburu pelaku penembakan kepada pengacara Rudi S Gani sampai tewas.
Foto: MgRol112
Polres Bone dibantu Resmob Polda Sulses memburu pelaku penembakan kepada pengacara Rudi S Gani sampai tewas.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Bone dibantu Resmob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) mendalami kasus penembakan terhadap seorang pengacara oleh orang tidak dikenal di Desa Patukku Limpoe, Kabupaten Bone. Polisi pun menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

"Kami tidak akan main-main dalam penanganan kasus ini. Tim gabungan telah dikerahkan dan akan bekerja maksimal sampai pelaku tertangkap," ujar Kapolres Bone AKBP Erwin Syah saat dikonfirmasi wartawan di Kota Makassar, Provinsi Sulsel, Ahad (5/1/2025).

Dia menegaskan berkomitmen untuk menuntaskan kasus itu hingga ke akar-akarnya. Termasuk, kata Erwin, menangkap pelaku serta mengungkap modus penembakan terhadap korban hingga akhirnya meninggal dunia.

"Saya instruksikan kepada seluruh tim penyidik agar bekerja secara profesional dan tidak memberikan celah sedikit pun. Kasus ini menjadi prioritas kami dan ditangani secara serius hingga tuntas," kata Erwin.

Menurut dia, korban diketahui bernama Rudi S Gani yang meninggal dunia akibat luka tembak di wajahnya. Usai tertembak, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Lappariaja, namun nyawanya tidak dapat tertolong.

Dari keterangan saksi-saksi yang dikumpulkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 21.50 WITA. Korban bersama 20 orang keluarganya sedang menggelar acara makan malam saat malam pergantian tahun 2025 di salah satu ruangan kantor yang sedang proses pembangunan.

"Waktu itu tiba-tiba terdengar satu kali suara letusan dari arah luar ruangan," kata Erwin sesuai dari hasil keterangan saksi yang diminta keterangannya.

Hasil pemeriksaan sementara oleh tim medis Puskesmas Lappariaja menyatakan korban mengalami luka tembak di bagian pipi kanan di bawah mata. "Untuk penyelidikan lebih lanjut, jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bayangkara di Kota Makassar untuk dilakukan autopsi," ujar Erwin.

Selain itu, tim dari Polres Bone telah melaksanakan penyelidikan untuk pendalaman kasus termasuk memeriksa saksi-saksi dan pengumpulan barang bukti, pelaksanaan autopsi terhadap jenazah korban, pemeriksaan laboratorium forensik pada proyektil yang ditemukan dan dilakukan olah TKP.

"Tim gabungan yang terdiri dari Resmob Polda Sulsel, Resmob Polres Bone, dan Polsek Lappariaja masih melakukan pendalaman di lapangan. Kami juga telah membentuk tim khusus yang bekerja 24 jam untuk menangani kasus ini," ucap Erwin.

Sejauh ini, kata Erwin, untuk hasil koordinasi dengan Laboratorium Forensik Polda Sulsel masih melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti yang ditemukan. Sedangkan motif penembakan, penyidik kepolisian belum bisa memastikan.

"Kami masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil resmi dari berbagai pemeriksaan yang dilakukan. Kami bekerja secepat mungkin namun tetap teliti untuk memastikan hasil yang akurat. Kami tidak berhenti sampai pelakunya ditangkap" ujar Erwin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement