Kamis 16 Jan 2025 23:59 WIB

In Picture: Balada Penjaga Palang Pintu Perlintasan Kereta Api

Keberadaan penjaga palang pintu kereta dapat menolong warga terhindar dari kecelakaan.

Red: Edwin Dwi Putranto

Suki (48) mengatur lalu lintas warga saat akan menyeberangi perlintasan sebidang di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suki (48) berjaga di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suki (48) berjaga di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suki (48) mengatur lalu lintas warga saat akan menyeberangi perlintasan sebidang di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Palang pintu terbuat dari bambu di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Pengendara menunggu kereta melintas di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suki (48) menerima sumbangan dari pengendara saat mengatur lalu lintas di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suki (48) mengatur lalu lintas warga saat akan menyeberangi perlintasan sebidang di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suki (48) mengatur lalu lintas warga saat akan menyeberangi perlintasan sebidang di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suki (48) mengatur lalu lintas warga saat akan menyeberangi perlintasan sebidang di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut. Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api. Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya. Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suki (48) berjaga di pelintasan kereta api kawasan Petamburan, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Selama 15 tahun, Suki (48) menjalani profesi sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api di kawasan tersebut.

Selain untuk menafkahi keluarganya dari hasil sumbangan pengendara, Suki berharap keberadaanya dapat menolong warga agar terhindar dari kecelakaan kereta api.

Dalam satu hari, tugas penjaga palang dibagi menjadi dua waktu antara siang dan malam yang di jaga oleh Suki bersama rekannya.

Menurutnya, fasilitas palang tersebut dibangun menggunakan dana swadaya tukang ojek di kawasan tersebut. Dalam sehari, Suki mendapatkan penghasilan sekitar Rp50 ribu dari sumbangan warga yang hendak melintas.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement