Selasa 21 Jan 2025 17:25 WIB

Saham BRI Menguat di Tengah Sentimen Pelantikan Trump  

Saham BBRI menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menunjukkan penguatan di tengah perhatian pasar yang tertuju pada pelantikan resmi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). (ilustrsi)
Foto: BRI
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menunjukkan penguatan di tengah perhatian pasar yang tertuju pada pelantikan resmi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). (ilustrsi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menunjukkan penguatan di tengah perhatian pasar yang tertuju pada pelantikan resmi Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Pelantikan ini dipandang sebagai katalis penting bagi dinamika pasar global, khususnya terkait kebijakan tarif baru yang direncanakan Trump pada 2025.  

Sentimen ini menarik minat investor asing, yang kembali memburu saham-saham berkapitalisasi besar, termasuk BBRI. Berdasarkan analisis dari Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta, grafik teknikal saham BBRI menunjukkan tanda-tanda positif. Saham BBRI berusaha menembus garis tren menurun dan moving average 20 (MA20) setelah terbentuknya pola marubozu panjang, yang menandakan potensi kenaikan. 

Baca Juga

“Investor saat ini menanti pengumuman kinerja laporan keuangan FY2024, dinamika pembagian dividen, serta guidelines di 2025, yang menjadi faktor pendorong kenaikan saham bank jumbo seperti BBRI," ujar Nafan kepada Republika, Selasa (21/1/2025).

Indikator teknikal lainnya, yaitu Stochastics K_D dan RSI (Relative Strength Index), juga menunjukkan sinyal positif. Selain itu, volume transaksi yang meningkat semakin memperkuat potensi pertumbuhan saham BBRI ke depannya.

Berdasarkan analisis teknikal, saham BBRI menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan. Saham ini diproyeksikan mencapai target harga pertama di level Rp 4.190, atau naik sebesar 2,44 persen dari posisi saat ini. Jika momentum positif berlanjut, target harga kedua berada di level Rp 4.430 dengan potensi kenaikan 8,31 persen, dan target ketiga di level Rp 4.820, setara dengan kenaikan 17,85 persen.  

Sementara itu, level support terdekat saham BBRI berada di Rp 3.950 dan Rp 3.800. Level ini diperkirakan menjadi batas bawah yang dapat menjadi acuan bagi investor dalam memantau pergerakan saham BBRI.  

Secara terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan harapannya agar saham BRI semakin dimiliki masyarakat luas. "Saya akan sangat bangga dan senang sekali apabila suatu saat sahamnya BRI itu mayoritas dimiliki oleh rakyat Indonesia. Bukan dikendalikan asing," tegas Sunarso.  

Pada penutupan pasar hari ini, saham BBRI tercatat ditutup pada Rp 4.260, naik Rp 40 atau 0,95 persen dibandingkan hari sebelumnya. Saham BBRI dibuka di level Rp 4.270, dengan harga tertinggi Rp 4.380 dan terendah Rp 4.250. Kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp650,12 triliun, dengan rasio P/E 10,50 dan dividend yield sebesar 8,69 persen.  

Dengan kombinasi sentimen global, prospek laporan keuangan 2024, dan performa yang stabil, saham BBRI diperkirakan terus menarik minat investor dalam beberapa waktu mendatang. Para investor pun diharapkan lebih waspada terhadap pergerakan ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement