REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Sebagian besar warga Israel berpendapat, Benjamin Netanyahu harus mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri. Sebabnya, orang dia dinilai gagal dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
“Setelah Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevy dan Komandan Komando Selatan, Yaron Finkelman mengundurkan diri, kami bertanya kepada warga Israel pada Jumat malam apakah mereka yakin Netanyahu juga harus meninggalkan jabatannya karena perannya dalam kegagalan serangan itu,” kata warga Israel dalam sebuah komentar di media sosial, sebagaimana diberitakan channel 12 Israel.
Berdasarkan hasil jajak pendapat, 63 persen responden percaya bahwa Netanyahu harus mengundurkan diri. Hanya 27 persen yang menyatakan Netanyahu tidak boleh mengosongkan posisinya. Sedangkan 10 persen menjawab bahwa mereka tidak tahu.
“Di antara pemilih oposisi, 92% menjawab bahwa Perdana Menteri harus mengundurkan diri, sementara 33% di antara pemilih dari partai pemerintah percaya bahwa ia harus meninggalkan jabatannya, dibandingkan dengan 53% pemilih dari partai pemerintah yang percaya bahwa Perdana Menteri harus tetap menjabat."
Merujuk kepada pemberitaan al Ain News, peserta survei ditanya lembaga mana yang paling bertanggung jawab atas kegagalan besar pada 7 Oktober: pemerintah, tentara Israel, atau Badan Keamanan Umum (Shin Bet).
"20 persen responden percaya pemerintah bertanggung jawab, 12% percaya bahwa tentara Israel adalah pihak yang paling bertanggung jawab, 9% menyalahkan Shin Bet, dan 52% mengatakan bahwa semua institusi ini bertanggung jawab atas kegagalan tersebut."
Sebagian besar warga Israel berpendapat bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus mengundurkan diri dari jabatannya karena kegagalannya dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut Channel 12 Israel: “Setelah Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevy dan Komandan Komando Selatan, Yaron Finkelman mengundurkan diri, kami bertanya kepada warga Israel pada Jumat malam apakah mereka yakin Netanyahu juga harus meninggalkan jabatannya karena perannya dalam kegagalan serangan itu.