Senin 10 Feb 2025 09:33 WIB

IHSG Diprediksi Mendatar di Tengah Sentimen Domestik dan Global

IHSG dibuka melemah 47,57 poin atau 0,71 persen ke posisi 7.695,00.

Pekerja mengamati layar data pergerakan perdagangan saham, Kamis (2/1/2025). IHSG dibuka melemah 47,57 poin atau 0,71 persen ke posisi 7.695,00.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja mengamati layar data pergerakan perdagangan saham, Kamis (2/1/2025). IHSG dibuka melemah 47,57 poin atau 0,71 persen ke posisi 7.695,00.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/2/2025) diperkirakan bergerak mendatar di tengah adanya sentimen dari domestik maupun global. IHSG dibuka melemah 47,57 poin atau 0,71 persen ke posisi 7.695,00. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,58 poin atau 0,71 persen ke posisi 779,30.

“IHSG diprediksi hari ini akan bergerak sideways (mendatar), namun penurunannya sudah terbatas,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Dari dalam negeri, pada pekan ini cenderung minim sentimen namun akan terdapat rilis data seperti Penjualan Sepeda Motor Indonesia secara tahunan, yang diprediksi akan menurun sebesar 5,50 persen year on year (yoy).

Selain itu, juga akan terdapat rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang diprediksi akan mencapai level 128.

Dari mancanegara, laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) terakhir di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden menunjukkan bahwa dalam 12 bulan hingga Maret lalu, 598.000 pekerjaan lebih sedikit diciptakan dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Namun demikian, revisi akhir terhadap angka tenaga kerja lebih rendah daripada estimasi pengurangan 818.000 pekerjaan yang diumumkan pada Agustus 2024 lalu.

Saham Eropa mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (7/2/2025), dengan sektor otomotif menjadi salah satu yang terdampak paling signifikan. Kekhawatiran mengenai meningkatnya ketegangan perang dagang global membuat investor menjadi lebih waspada.

Sementara itu, bursa saham utama AS Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat (7/2/2025), setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencananya untuk menerapkan tarif timbal balik terhadap banyak negara di pekan depan.

Trump tidak menyebutkan negara mana yang akan terkena dampak, tetapi mengisyaratkan bahwa langkah ini akan menjadi bagian dari upaya luas yang juga dapat membantu mengatasi masalah anggaran AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 444,23 poin atau 0,99 persen menjadi 44.303,40. Indeks S&P 500 melemah 57,58 poin atau 0,95 persen menjadi 6.025,99, sementara Nasdaq Composite turun 268,59 poin atau 1,36 persen ke level 19.523,40.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 60,88 poin atau 0,16 persen ke 38.726,14, indeks Shanghai menguat 16,60 poin atau 0,50 persen ke 3.230,27, indeks Kuala Lumpur melemah 3,19 poin atau 0,20 persen ke 1.587,72, dan indeks Strait Times menguat 17,25 poin atau 0,45 persen ke 3.878,67.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement