REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bampett Muhammad adalah satu dari anggota pasukan di bawah komando Jenderal George Washington.
Bampett Muhammad turut serta dalam Perang Revolusi Amerika Serikat (AS), tepatnya tergabung dalam pasukan Virginia Line pada 1775 dan 1783.
Untuk diketahui, Perang Revolusi Amerika disebut juga perang kemerdekaan Amerika melawan Inggris pada 1765-1783.
Bampett Muhammad menjadi satu dari banyak tentara Amerika yang gugur membela negara itu.
Selain Bampett Muhammad terdapat nama Yusuf Ben Ali yang juga merupakan pejuang Amerika berkebangsaan Arab dari Afrika Utara.
Di periode yang sama, saat perang masih berkecamuk di Amerika, ada juga nama Peter Buckminster. Peter Buckminster disebut sebagai seorang tentara Muslim yang menembak mati Mayor Jenderal Inggris John Pitcairn saat pertempuran di Bunker Hill.
Peter Buckminster kemudian bergabung di Pertempuran Saratoga yang legendaris. Buckminster kemudian mengubah namanya menjadi Salem or Salaam yang berarti damai.
George Washington yang kemudian hari menjadi Presiden pertama Amerika tidak mempersoalkan keyakinan yang berbeda bergabung dalam tentara nasional Amerika, dikutip dari buku Perkembangan Islam Global terbitan Kemenag RI.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/pasukan-terjun-payung-dari-divisi-lintas-udara-ke-82_220215113921-558.jpg)
Dipublikasikan The Guardian pada Desember 2015, dikatakan bahwa nampaknya Donald Trump tidak memahami sejarah negaranya sendiri. Sebab ada cukup banyak pencapaian Amerika yang laiak dirayakan adalah hasil karya orang-orang Muslim.
BACA JUGA: Terjawab Sudah Berapa Jumlah Tentara Israel yang Tewas di Gaza, Selama Ini Dirahasiakan
Artikel yang dipublikasikan The Guardian menuliskan bahwa Muslim telah menjadi bagian dari Amerika sejak awal berdirinya Amerika. Di antara para Muslim ada yang bertugas di bawah komando panglima tentara kontinental, Jenderal George Washington, dalam perang melawan kolonialisme Inggris.
Sebagai contoh Bampett Muhammad yang bertempur di Virginia Line antara 1775 dan 1783, dan Yusuf Ben Ali, seorang Arab Afrika Utara. Beberapa orang mengklaim bahwa Peter Buckminster, yang menembakkan senjata dan menewaskan Mayor Jenderal Inggris John Pitcairn pada pertempuran Bunker Hill.