REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Ratusan kepala daerah menghadiri retret di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, sejak Jumat (21/2/2025). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, para kepala daerah yang baru saja dilantik Presiden RI Prabowo Subianto itu perlu belajar banyak hal selama berkumpul di sana. Namun, lanjut dia, mereka tidak menyerap militerisme selama menjalani kegiatan tersebut.
"Saya sudah menyampaikan, ini kan hanya pinjam tempat saja. Kita belajar soal Akmil, bukan militeristiknya. Ada nilai-nilai penting yang juga berlaku di dunia swasta," ujar Mendagri di Magelang, Sabtu (22/2/2025).
Menurut mantan kepala Kepolisian RI (kapolri) itu, para kepala daerah dapat belajar banyak nilai-nilai utama selama agenda retret, termasuk soal disiplin. Sebagai contoh, saat mereka dites waktu olahraga pagi.
"Bedanya, kalau teman militer dan Polri, biasanya jam 5.30 WIB bisa tepat waktu. Tadi saat musik baru (dibunyikan), lama-lama juga mulai ramai," ujar Mendagri.
Ia mengingatkan, disiplin perlu ditegakkan oleh tiap kepala daerah. Sebab, masing-masing mereka adalah pemimpin yang dipilih oleh rakyat. Mereka mesti melayani masyarakat, sebagaimana amanah konstitusi dan aturan perundang-undangan.
"Kita coba mengubah kegiatan ini selama sepekan di sini. Di tempat kerja masing-masing ketika, misalnya, jam 09.00 ya betul jam 09.00 mulai. Jangan mundur-mundur lagi," ucap Mendagri.
"Di daerah, saya pernah undangan jam 09.00. Mulai jam 12.00. Ini kan tidak bagus," sambung dia.
View this post on Instagram
Selain disiplin, nilai lainnya yang perlu diperkuat adalah kebersihan. Di lingkungan Akmil, kebersihan adalah sebuah keharusan dan keniscayaan. Tito mencontohkan, kamar masing-masing peserta wajib dalam keadaan resik. Penghuni begitu selesai menggunakan dan meninggalkan kamar, maka ruangan itu harus dirapikan kembali.
"Saya juga menyampaikan pentingnya retret ini , di antaranya adalah untuk kepala daerah untuk saling kenal," katanya.
Tito mencontohkan, ada kepala daerah dari Sulawesi Tenggara yang dikumpulkan dengan para bupati dan wali kota setempat. Mereka lalu berinteraksi dengan akrab di lapangan rumput.