REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Miliarder Elon Musk menuduh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mendukung terorisme dengan mendanai 18 organisasi amal, yayasan dan institusi yang terkait dengan Islam, Arab atau yang memiliki nama-nama yang berbau Arab.
Musk, yang mengepalai Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengunggah ulang sebuah tweet yang mengklaim bahwa USAID mengalokasikan 165 juta dolar AS untuk organisasi yang dituduh sebagai "organisasi teroris": "
"Seperti yang dikatakan banyak orang, mengapa kita membayar organisasi teroris dan negara-negara tertentu untuk membenci kita?"
"Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) memberikan 164,7 juta dolar AS kepada organisasi-organisasi yang terkait dengan terorisme ini," dan diulangi, "165 juta... Terima kasih kepada Administrasi Efisiensi Pemerintah yang telah masuk dan mengungkap semua kegilaan ini," demikian bunyi cuitan asli yang diunggah oleh seorang pendukung Partai Republik.
Postingan tersebut, dikutip dari The New Arab, Selasa (25/2/2025) menyertakan rincian pengeluaran keuangan untuk organisasi-organisasi ini, yang tidak ada yang pernah dikaitkan atau bahkan diselidiki karena hubungannya dengan terorisme.
Namun, Musk, yang memiliki X, membagikan ulang tweet tersebut dan mendukungnya, dengan postingan ulangnya dilihat oleh sekitar 13 juta orang dan di-retweet sekitar 48 ribu kali.
Musk telah melabeli organisasi-organisasi ini sebagai "teroris" hanya karena nama mereka mengandung kata "Islam", "Islam", atau "Palestina", serta nama-nama yang menggunakan bahasa Arab.
USAID berkolaborasi dengan berbagai lembaga, yayasan, dan organisasi amal untuk mengimplementasikan program-programnya di seluruh dunia.
BACA JUGA: Hati-Hati Siram Air Panas ke Kloset atau Kamar Mandi, Makhluk Ini Bisa Mengamuk!
Organisasi-organisasi ini, yang semuanya diakui secara resmi dan terakreditasi, menerima dana untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan dan kemanusiaan.
Banyak dari mereka memainkan peran penting dalam masyarakat sipil Amerika Serikat, memberikan layanan kepada masyarakat miskin, menawarkan perawatan medis, dan memberikan bantuan kemanusiaan di dalam negeri. Beberapa juga memperluas pekerjaan amal mereka secara internasional.
