Muhammadiyah 3 Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (25/02/2025). Foto : dok kampusiana" />
Kampusiana— Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau LazisMu membangun SMP Muhammadiyah 3 Kertasari, Kabupaten Bandung yang terkena gempa bumi beberapa waktu lalu. Gempa bumi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 18 September 2024 lalu yang merobohkan sejumlah selolah. Gempa berkekuatan 5.0 skala richter juga menghancurkan SMP Muhammadiyah 3 Kertasari, Bandung. Beberapa lokal bangunan di sekolah ini luluh lantak dan tidak bisa digunakan lagi.
Respon cepat pemerintah telah dilakukan dengan membangun sekolah darurat. Untuk memperkuat upaya pemulihan pascabencana, maka Lazis Muhammadiyah baik tingkat pusat maupun beberapa Lazis Muhammadiyah provinsi bergotong royong untuk membangun kembali beberapa gedung sekolah SMP Muhammadiyah 3 Kertasari.
Ketu Badan Pengurus Lazis Muhammadiyah Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais menyampaikan bahwa program pembangunan sekolah ini merupakan respon cepat Muhammadiyah pascagempa untuk membangun kembali Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kertasari yang terdampak gempa
"Ini adalah komitmen LazisMu dalam merespon setiap bencana sebagai bagian dari mandat LazisMu. LazisMu mengajak berbagai kalangan, baik di internal ataupun eksternal, untuk berkolaborasi membangun kembali gedung SMP Muhammadiyah 3 Kertasari yang rusak dan diruntuhkan karena sudah tidak layak pakai," kata Rais, Selasa (25/02/2025).
Wakil Bupati Bandung, Ali Syakib menyampaikan apresiasi atas dukungan Muhammadiyah dalam upaya pemulihan pascagempa khususnya pembangunan infrastruktur pendidikan. "Dukungan Muhammadiyah ini sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Bandung dalam mempersiapkan generasi emas menuju 2045," jelasnya.
Sejalan dengan itu. Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang berkolaborasi dalam pembangunan gedung sekolah ini. "Atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih atas dukungan Lazismu dan pemerintah kabupaten Bandung dalam memastikan layanan pendidikan tetap berlangsung," kata Fajar.
Lebih lanjut Fajar juga mencatat peresmian gedung sekolah ini sebagai praktik baik kolaborasi atau partisipasi semesta dalam memastikan jalannya pendidikan. "Sekali lagi Muhammadiyah menjadi pioner dan terdepan untuk hadir memberi untuk negeri," papar Fajar.
Fajar juga menegaskan tentang perlunya kolaborasi pemerintah pusat dan daerah. Hal ini sejalan dengan koordinasi Mendikdasmen dengan Mendagri terkait dukungan pemerintah daerah kepada sekolah-sekolah, khususnya yang dikelola oleh masyarakat.
"Mendagri telah mengeluarkan Permendagri 3 tahun 2023 tentang pengelolaan dana bantuan operasional satuan pendidikan pada pemerintah daerah. Ini terkait dengan alokasi anggaran daerah untuk dukungan sekolah-sekolah di daerah, utamanya sekolah swasta sebagai bagian dari partisipasi masyarakat," katanya.
Fajar menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa kolaborasi pembangunan gedung ini juga cerminan dari upaya penguatan karakter yang digelorakan oleh Muhammadiyah. "Spirit Ta'awun atau memberi untuk negeri sebagai semangat kemandirian dan semangat berbagi bagi sesama terlebih dalam masa pemulihan pascabencana," tandas Fajar. (*)
Konten terkait :
Sekolah Swasta Berkontribusi Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia | kampusiana.id