Kamis 27 Feb 2025 17:49 WIB

Hashim Sebut Jerman Gantikan AS Pimpin JETP

Jerman telah menjadi pendukung setia transisi energi Indonesia.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Energi dan Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Delegasi Indonesia di COP29 Hashim Djojohadikusumo berpidato pada sesi Leader Summit COP29, Baku, Azerbaijan, Selasa, (12/11/2024). Dalam pidatonya, Hashim tegaskan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Indonesia juga akan mengembangkan jaringan listrik pintar yang ramah lingkungan, dengan menambahkan 42 gigawatt tenaga angin dan tenaga surya, melipatgandakan kapasitas energi, dengan total 75 gigawatt. 
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Utusan Khusus Presiden RI untuk Energi dan Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Delegasi Indonesia di COP29 Hashim Djojohadikusumo berpidato pada sesi Leader Summit COP29, Baku, Azerbaijan, Selasa, (12/11/2024). Dalam pidatonya, Hashim tegaskan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Indonesia juga akan mengembangkan jaringan listrik pintar yang ramah lingkungan, dengan menambahkan 42 gigawatt tenaga angin dan tenaga surya, melipatgandakan kapasitas energi, dengan total 75 gigawatt. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo mengungkapkan Jerman menggantikan Amerika Serikat (AS) dalam kepemimpinan di Just Energy Transition Partnership (JETP).

"Saya bertemu dengan delegasi Pemerintah Jerman pada pekan lalu dan delegasi Jerman menyampaikan bahwa Pemerintah Jerman memutuskan untuk menggantikan Amerika Serikat terkait kepemimpinan (lead member) dalam JETP," ujar Hashim di Jakarta, Kamis (27/2/2025)

Perubahan besar terjadi saat Amerika Serikat menarik diri secara resmi dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement,dan kemudian menarik diri dari JETP.

JETP merupakan kemitraan global untuk mempercepat transisi energi yang adil. JETP bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai informasi, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta menyatakan bahwa Jerman mengambil alih kepemimpinan bersama International Partners Group (IPG) dalam Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) di Indonesia bersama Jepang mulai awal 2025.

Sejak peluncuran JETP pada KTT G20 Tahun 2022 di Indonesia, Jerman telah menjadi pendukung setia transisi energi Indonesia.

Dengan salah satu portofolio proyek bilateral terbesar dalam kerja sama pembangunan yang didedikasikan untuk upaya itu, Jerman memperdalam keterlibatannya dengan mengambil tanggung jawab kepemimpinan bersama, dan membantu mendorong fase berikutnya dari implementasi JETP.

Sementara itu, IPG, yang terdiri dari negara-negara G7, Uni Eropa, Denmark, dan Norwegia, bersama Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) - koalisi global lembaga keuangan terkemuka - berjanji memobilisasi dana 20 miliar dolar AS (sekitar Rp326,1 triliun) guna mendukung tujuan JETP Indonesia.

Komitmen tersebut bertujuan membatasi emisi, mempercepat pengembangan energi terbarukan secara signifikan, dan mencapai emisi nol bersih di sektor listrik pada 2050.

Untuk memperkuat komitmen itu, disebutkan bahwa delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Christine Toetzke, mengunjungi Jakarta dari 17–21 Februari.

Delegasi tersebut berinteraksi dengan Pemerintah Indonesia, Co-Lead Jepang, IPG, Sekretariat JETP, dan komunitas JETP yang lebih luas untuk meninjau kemajuan dan mengidentifikasi langkah-langkah penting untuk mempercepat implementasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement