Senin 03 Mar 2025 00:01 WIB

Deretan Negara dengan Durasi Puasa Ramadhan Terlama dan Terpendek, Cek di Sini!

Perbedaan durasi puasa tergantung pada lokasi geografis.

Dekorasi Ramadhan terlihat di Pasar Tradisional Dubai menjelang bulan suci Ramadhan, di Dubai, Uni Emirat Arab, Ahad (23/2/2025). Umat muslim di seluruh dunia bersiap menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Awal Ramadhan diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025.
Foto: EPA-EFE/ALI HAIDER
Dekorasi Ramadhan terlihat di Pasar Tradisional Dubai menjelang bulan suci Ramadhan, di Dubai, Uni Emirat Arab, Ahad (23/2/2025). Umat muslim di seluruh dunia bersiap menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Awal Ramadhan diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Durasi berpuasa Ramadhan sangat bervariasi di berbagai belahan dunia. Hal ini tergantung pada lokasi geografis. Terdapat perbedaan signifikan dalam durasi puasa di dunia.

Di dunia Arab, Aljazair memiliki durasi puasa terlama, dengan umat Muslim berpuasa selama 16 jam dan 44 menit.

Baca Juga

Sebaliknya, Somalia akan mengalami periode puasa terpendek, hanya 13 jam. Di sebagian besar negara Arab, durasi puasa tahun ini diperkirakan berkisar antara 16 dan 17 jam, tergantung pada lokasinya.

Namun, di wilayah yang lebih dekat dengan Lingkaran Arktik, seperti Skandinavia, durasi puasa akan jauh lebih lama. Di negara-negara seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia, beberapa wilayah akan mengalami durasi puasa melebihi 20 jam.

Misalnya, di Kiruna, Swedia matahari hanya terbenam di bawah cakrawala selama beberapa menit. Di beberapa lokasi di utara, matahari tidak terbenam sama sekali.

Ibu kota Greenland, Nuuk, juga akan menjalani puasa hingga 20 jam karena fenomena "matahari tengah malam". Fenomena ini mengakibatkan siang hari lebih panjang di wilayah dekat Lingkaran Arktik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement